Kagetnews | Indramayu – Sekretaris BEMNUS Jawa Barat bagian Koordinator Isu (Hak Asasi Manusia), Ratna Sari atau biasa dipanggil Nana, melontarkan kritik tajam terhadap stagnasi ekonomi yang masih terjadi di Indramayu. Ratna Sari menyampaikan bahwa Kabupaten Indramayu sangat kurang kreatif dan berinovasi dalam membuat kebijakan ekonomi, sehingga menghambat pembangunan ekonomi daerah. 5 Januari 2025.
“Indramayu memiliki potensi besar, baik di sektor pertanian, perikanan, maupun energi. Namun, sayangnya, potensi ini belum dikelola secara optimal. Tidak adanya terobosan kebijakan yang signifikan membuat ekonomi Indramayu terjebak dalam stagnasi,” ujar Nana.
Ia juga menyoroti lemahnya pembangunan infrastruktur yang berdampak pada minimnya akses masyarakat untuk mengembangkan usaha kecil dan menengah (UMKM). Menurutnya, pemerintah daerah perlu lebih aktif dalam mendorong program-program yang berbasis pada penguatan ekonomi kerakyatan dan pengentasan kemiskinan.
Selain itu, Nana menyinggung pentingnya peran pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM. Ia menilai rendahnya indeks pembangunan manusia di Indramayu juga menjadi salah satu penyebab stagnasi ekonomi di wilayah tersebut.
“Kita tidak bisa hanya bergantung pada sumber daya alam. Investasi pada sumber daya manusia melalui pendidikan, pelatihan keterampilan, dan pemberdayaan pemuda harus menjadi prioritas utama,” tegasnya.
Sebagai perwakilan BEMNUS Jabar, Nana meminta pemerintah daerah Indramayu untuk segera mengambil langkah konkret, seperti mempercepat pembangunan infrastruktur strategis, mendukung pertumbuhan UMKM, dan membuka ruang bagi inovasi ekonomi berbasis teknologi.
Nana juga mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya pemuda, untuk turut berperan aktif dalam mendorong perubahan yang positif bagi daerah. Menurutnya, dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi pemuda, stagnasi ekonomi dapat diatasi untuk menciptakan kesejahteraan yang merata.
Pewarta: Firdaus
Editor: Obet
