Kagetnews | Indramayu – Akibat pergantian musim dari musim penghujan ke musim kemarau, baru-baru ini petani di Desa Karanggetas mulai terserang Hama Wereng Coklat.
Tingkat serangan hama Wereng mulai dari ringan sampai ke sedang. Belum terdapat tingkat serangan yang berat dan parah yang di alami oleh petani di Desa Karanggetas. (29/4/2024)
Namun demikian petani mulai merasa was was dan resah dikarenakan hama Wereng merupakan salah satu momok yang menakutkan bagi para petani, bukan hanya di Desa Karanggetas saja tapi hampir semua petani akan merasa ketar ketir menghadapi serangan hama Wereng coklat.

“Alhamdulillah sawah saya masih aman, ya tapi wereng sudah ada di tiap rumpunnya. Saya juga merasa khawatir karena jika hama wereng sudah menyerang sawah saya satu malam saja sudah pada kering.” Begitu yang dikatakan Yopie Aryanto salah satu petani di Kelompok Tani Lohjinawi Desa Karanggetas.
Hal senada juga di sampaikan oleh yanto sunanto ” waduh mas, saya sudah cemas dan pusing. Padi saya baru keluar malai, kalo wereng coklatnya sudah mulai menyerang dan tidak segera di spray ya resikonya padi saya bisa kering kena wereng bahkan bisa tidak panen mas. Di tambah lagi obat buat hama wereng harganya mahal.” keluhnya.
Wereng coklat merupakan hama padi yang penting untuk di kendalikan. Serangga dewasa berwarna coklat berukuran 4-5 mm. Wereng coklat mulai dari nimfa sampai imago menghisap cairan jaringan tanaman. Namun yang sangat ganas adalah nimfa instar 1-3.
Gejala kerusakan mulai dari daun-daun berwarna kuning dan pangkal batang berwarna kehitaman, apabila serangan parah tanaman akan mengering seperti terbakar dan bisa menyebabkan gagal panen (puso).
Penyuluh pertanian lapangan (PPL) desa karanggetas Ibu Karwati A.Md menghimbau kepada petani di wilayah binaannya agar waspada terhadap serangan hama Wereng Coklat.
“Diharapakan agar petani waspada dan jangan sampai lengah terhadap serangan hama wereng coklat. Petani dimohon untuk meningkatkan pengamatan di sawahnya masing-masing. Apalagi di momen Idul Fitri ini kebanyakan masyarakat akan pergi berlibur bersama keluarga bahkan sampai berlibur keluar kota sehingga dikhawatirkan petani kurang kontrol ke sawahnya dan hama wereng menyerang secara tiba-tiba.” Ucap Karwati via pesan Whatsapp. *** (Herwanto)






















