Ucapan Hamdalah Sekali & Beristighfar 30 Tahun

Gambar ilustrasi. (Istimewa)

Bagikan

Oleh: KH. Heri Kuswanto, M. Si.

Kagetnews | Religi – Dalam  Hikayat Keajaiban Istighfar dan Shalawat Nabi, Fuad Abdurrahman menyampaikan bahwa, Syekh Sirri al-Saqathi , paman Al-Junaid al-Baghdad, berkata, “Aku selama lebih kurang 30 tahun beristighfar, memohon ampunan dari Allah SWT atas ucapanku ‘Alhamdulillah’ yang hanya sekali pada suatu hari.”

Suatu waktu terjadi kebakaran hebat di Kota Baghdad, Irak. Ada seseorang yang datang kepada Syekh Sirri dan mengabarkan bahwa tokonya selamat dari kebakaran tersebut. Spontan, Syekh Sirri pun mengucapkan Alhamdulillah.

Namun, kemudian sang Syekh Sirri menyesali ucapan hamdalah tersebut. Ia menyesalinya sambil terus beristighfar selama 30 tahun kemudian. Bagi Syekh Sirri, ucapan hamdalahnya itu merupakan suatu kesalahan dan suatu perilaku yang kurang terpuji.

Syekh Sirri menyadari bahwa ungkapan syukurnya masih menandakan kecintaannya pada diri sendiri dan egois. Syekh Sirri merasa tidak peka terhadap penderitaan  korban kebakaran lainnya di sekitar tokonya itu. Syekh Sirri merasa kurang terpuji, karena dirinya gembira atas keselamatan tokonya di saat orang lain kehilangan harta benda, bahkan nyawa.

Begitu besarnya penyesalan sang Syekh hanya gara-gara satu kali ucapan Alhamdulillah. Selama 30 tahun, ia dirundung penyesalan atas sikapnya yang mementingkan diri sendiri. Ia mensyukuri apa yang seharusnya disyukuri, tetapi di sisi lain beliau beranggapan bahwa rasa syukur itu tidak pantas untuk disyukuri karena hanya satu srlamat dan lainnya terbakar.

Dari kisah ini, Syekh Sirri sedang mengajarkan  kita untuk tidak mementingkan diri sendiri dan mengesampingkan penderitaan orang lain

____

Heri Lintang Songo
Dosen Institut Ilmu Al Quran, IIQ Annur Yogyakarta, Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam STAIYO Yogyakarta dan A’wan Syuriyah PWNU DIY

Berita lainnya