Pendidikan Pancasila Menuju Pendidikan Global: Mengintegrasikan Nilai-nilai Lokal dalam Konteks Global

Gambar ilustrasi.

Bagikan

Oleh :
Andi Maulana Sidik
Masiswa Program Pascasarjana (S2)
Magister Pedidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
STKIP Arrahmaniyah Depok

Kagetnews | Opini – Pendidikan Pancasila merupakan bagian integral dari pendidikan nasional di Indonesia. Nilai-nilai yang diusung oleh Pancasila tidak hanya mencakup aspek moral dan etika, tetapi juga mengarah pada pembentukan karakter dan identitas bangsa. Dalam era globalisasi saat ini, di mana interaksi lintas budaya semakin meningkat, penting untuk memahami bagaimana nilai-nilai lokal seperti Pancasila dapat diintegrasikan dalam konteks pendidikan global.

Konteks Pendidikan Global

Pendidikan global tidak hanya berfokus pada akuisisi pengetahuan dan keterampilan universal, tetapi juga menggali nilai-nilai lokal yang mungkin memiliki relevansi global. Ini termasuk pemahaman mendalam tentang budaya, sejarah, dan nilai-nilai yang melekat dalam masyarakat tertentu. Integrasi nilai-nilai lokal ini bukanlah usaha untuk mengisolasi, tetapi untuk memperkaya dan memperluas perspektif global.

Pendidikan Pancasila : Landasan Moral dan Etika

Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, terdiri dari lima sila yang mencerminkan nilai-nilai fundamental bagi bangsa Indonesia. Kelima sila ini adalah:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Nilai-nilai ini tidak hanya mengarah pada hubungan individu dengan Tuhan, tetapi juga menekankan pada keadilan, persatuan, demokrasi, dan kesetaraan sosial. Di dalam konteks pendidikan, nilai-nilai ini menjadi landasan untuk membangun karakter yang kuat dan bertanggung jawab serta menanamkan rasa kebangsaan dan kesadaran sosial.

Tantangan dalam Globalisasi

Di tengah arus globalisasi yang mempercepat pertukaran informasi dan nilai-nilai budaya, tantangan bagi pendidikan adalah menjaga keutuhan nilai-nilai lokal tanpa mengorbankan keterbukaan terhadap perubahan dan kemajuan. Pendidikan Pancasila perlu diterapkan secara dinamis untuk menjawab tantangan zaman tanpa kehilangan akar budaya yang menjadi identitas bangsa.

Integrasi Nilai-nilai Lokal dalam Pendidikan Global

1. Pembelajaran Multikultural

Pendidikan global harus mampu mengakomodasi berbagai latar belakang budaya, agama, dan tradisi. Pancasila, dengan nilai-nilai pluralisme dan toleransi yang diusungnya, dapat menjadi landasan untuk membangun pemahaman yang lebih dalam tentang perbedaan dan kesamaan antarbangsa.

2. Pendidikan Kewarganegaraan Global

Konsep kewarganegaraan tidak lagi terbatas pada wilayah geografis suatu negara. Pendidikan Pancasila memperluas konsep ini dengan menekankan pada persatuan dan kesetaraan sebagai prinsip yang universal.

3. Etika dalam Teknologi dan Komunikasi

Globalisasi juga membawa tantangan baru terkait etika dalam penggunaan teknologi dan komunikasi. Nilai-nilai Pancasila, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kesopanan, relevan dalam konteks ini untuk mengembangkan generasi yang cerdas secara teknologi tetapi juga etis dalam interaksi online.

Implementasi Pendidikan Pancasila dalam Kurikulum Global

Kurikulum pendidikan global yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dapat dirancang dengan beberapa komponen utama :

Mata Pelajaran Kewarganegaraan : Menyediakan ruang untuk mempelajari sejarah, filosofi, dan aplikasi praktis dari Pancasila dalam konteks kehidupan sehari-hari dan perspektif global.

• Ekstrakurikuler dan Pengalaman Lapangan : Kegiatan ekstrakurikuler seperti debat, kerja sosial, dan kunjungan ke tempat-tempat bersejarah atau keagamaan dapat menjadi sarana untuk mendalami nilai-nilai Pancasila secara praktis.

• Pelatihan Guru : Guru perlu dilatih untuk mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam pengajaran mereka dengan cara yang menarik dan relevan bagi siswa dalam era digital ini.

Studi Kasus: Pendidikan Pancasila di Era Digital

Sebagai contoh konkret, pendidikan Pancasila dapat diaplikasikan dalam konteks penggunaan media sosial dan teknologi digital. Siswa dapat diajarkan untuk mengidentifikasi dan menanggapi konten yang bersifat intoleran atau diskriminatif secara online, sejalan dengan nilai-nilai persatuan dan kesetaraan yang dijunjung tinggi dalam Pancasila.

Kesimpulan

Integrasi nilai-nilai lokal seperti Pancasila dalam pendidikan global tidak hanya memperkaya pengalaman belajar siswa, tetapi juga memperkuat identitas nasional dalam wajah globalisasi yang semakin terhubung. Pendidikan Pancasila yang mengutamakan nilai-nilai moral, etika, dan kewarganegaraan dapat menjadi landasan yang kuat untuk membangun generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki kepekaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan universal. Dengan pendekatan yang tepat dan implementasi yang berkelanjutan, visi pendidikan global yang inklusif dan berkeadilan dapat terwujud, membawa manfaat bagi bangsa Indonesia dan dunia pada umumnya.

Berita lainnya