Kisah Pelacur Melahirkan 7 Orang Nabi 

Gambar Ilustrasi. (Sumber: www.metmuseum.org)

Bagikan

Oleh: KH. Heri Kuswanto, M. Si.

Kagetnews | Religi – Diceritakan oleh Ibnu Qudamah dalam Kitab at-Tawwabin dan turut dinukil Ibnu Watiniyah dalam buku Nisa’ul Auliya’ (Kisah Wanita-wanita Kekasih Allah)

Pada zaman Bani Israil mencatat sebuah kisah yang luar biasa, sebuah kisah tentang taubat dan anugerah Allah yang tak terduga.

Di tengah keramaian kehidupan kota, terdapat seorang wanita muda yang begitu mempesona dan diakui kecantikannya.

Namun, wajahnya yang memukau malah digunakan untuk tujuan yang melanggar ajaran agama.

Wanita ini bukanlah siapa-siapa kecuali seorang tunasusila ulung yang terkenal dengan nama Malika.

Diceritakan bahwa Malika menjalani kehidupan yang jauh dari jalan kebenaran. Kecantikannya dijual dengan cara yang sangat tidak patut, dan rumahnya menjadi tempat perdagangan yang memalukan.

Di situ, Malika menanti lelaki hidung belang yang tergoda oleh pesonanya. Ranjangnya diletakkan di dekat pintu agar lelaki yang lewat bisa melihatnya dengan mudah.

Harga tarif Malika sangat tinggi, mencapai 100 keping Dinar atau sekitar 4,8 juta rupiah. Namun, takdir Allah memiliki rencana lain yang indah bagi Malika.

Di antara para lelaki yang pernah melintas di depan rumahnya, ada seorang pemuda sholeh yang berasal dari daerah yang sangat jauh. Kita sebut saja namanya Fulan.

Pada suatu hari, Fulan melintas di depan rumah Malika. Meskipun tanpa sengaja, pandangannya tertarik pada tubuh Malika yang terpajang di ranjang.

Namun, Fulan, seorang ahli ibadah yang teguh, berusaha sekuat tenaga menahan nafsu birahinya. Ia bahkan berdoa kepada Allah agar menghilangkan godaan setan yang merayap di hatinya.

Namun, Fulan akhirnya tak mampu menahan hawa nafsunya. Ia mencari cara untuk mendapatkan uang guna membayar tarif tidur bersama Malika.

Fulan menjual semua barangnya, termasuk pakaian yang ia kenakan. Dengan uang yang terkumpul, ia berhasil membayar tarif Malika.

Namun, saat malam tiba, Fulan belum mampu menuntaskan hasratnya. Ia harus mengantri bersama puluhan lelaki lainnya.

Saat giliran Fulan, ia masuk ke dalam kamar Malika. Namun, apa yang terjadi selanjutnya adalah sesuatu yang tak terduga.

Fulan merasa dingin, tubuhnya gemetar, dan hatinya diguncang oleh rasa bersalah. Malika, yang melihat keanehan ini, bertanya kepada Fulan. Ternyata, Fulan memiliki rasa takut yang besar kepada Allah. Malam itu, mereka berdua hanya duduk di atas ranjang tanpa melakukan apapun.

Fulan mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya ia mencoba berzina, namun ketakutannya seolah-olah ia telah berzina jutaan kali.

Keesokan harinya, Fulan menangis dan memohon ampunan kepada Allah. Malika, yang juga terketuk hatinya, merasa rendah diri dan menyesali dosa-dosanya.

Malaikat yang menyaksikan pertemuan mereka memutuskan untuk memberikan hidayah Allah. Keduanya bertaubat dengan sungguh-sungguh dan mengharapkan ampunan dari Allah.

Malika, yang telah berubah menjadi wanita sholehah, memutuskan untuk mencari Fulan. Setelah setahun, ia berhasil menemukan rumah Fulan dan melamarnya.

Fulan dan Malika menikah, dan Allah memberikan anugerah yang luar biasa pada keluarga mereka. Ketujuh anak laki-laki mereka diangkat sebagai nabi-nabi di kalangan Bani Israil.

Kisah Malika dan Fulan mengajarkan kita bahwa takdir Allah bisa merubah segalanya. Taubat yang sungguh-sungguh dapat membuka pintu ampunan dan mendatangkan anugerah yang tak terduga.

Hikmah dari kisah ini adalah jangan pernah meremehkan taubat seseorang, karena Allah Maha Pengampun dan Maha Pemberi Hidayah

____

Heri Lintang Songo
Dosen Institut Ilmu Al Quran, IIQ Annur Yogyakarta, Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam STAIYO Yogyakarta dan A’wan Syuriyah PWNU DIY

Berita lainnya