Beredar Isu Lucky – Syaefudin Obral Jabatan? Tim Transisi Beri Klarifikasi!

Potret Kepala Puskesmas Sukra, dr. Rossy Damayanti. (Ist)

Bagikan

Kagetnews | Indramayu – Bereda video pengakuan salah satu kepala UPTD Puskesmas Sukra Kabupaten Indramayu yang diunggah di beberapa media, bahwa Dirinya menyebutkan telah menyerahkan uang sebesar Rp. 100 juta kepada Tim Sukses Bupati dan Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim – Syaefudin yang bernama Iki dan Heru.

Koordinator Tim Transisi Bupati dan Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim – Syaefudin, Maman Kostaman, angkat bicara meluruskan ihwal tuduhan transaksional jabatan sebagaimana dalam berita yang sudah ditayangkan beberapa media dan maraknya postingan di media sosial.

Menurutnya, adanya peristiwa penyerahan uang kepada Tim Sukses Lucky Hakim Syaefudin dengan menyebutkan dua orang yang bernama Iki dan Heru adalah bukan bagian dari Tim Sukses yang tercatat dalam Tim Pemenangan Bupati dan Wakil. Bupati Indramayu, Lucky Hakim – Syaefudin.

Selanjutnya tak lama dari itu,  Kepala Puskesmas Sukra, dr. Rossy Damayanti membuat vidio kedua terkait klarifikasi uang Rp. 100 juta yang belum diserahkan kepada dua orang yang mengaku Tim Sukses Lucky Syaefudin.

“Artinya kalau saya dengar dalam pernyataan dokter tersebut sudah sangat jelas, uang 100 juta yang dimaksudkan tidak sampai kepada dua orang yang disebutkan dalam video pertama apalagi kepada Bupati dan Wakil Bupati yang saat ini sudah viral di media sosial,” tutur Maman kepada awak media, Minggu, 15 Februari 2025.

Ia menegaskan bahwa pemerintahan Lucky Hakim dan Syaefudin kedepannya berkomitmen akan mengelola pemerintahan daerah dengan tata kelola yang baik dengan prinsip good government , secara akuntabel dan transparan, serta bagaimana memperbaiki pelayanan masyarakat secara cepat, mudah dan terpadu sesuai apa yang diharapkan masyarakat.

Ia menambakan, bahwa saat ini Tim Transisi sedang fokus pada persiapan pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Indramayu, Lucky Hakim – Syaefudin pada 20 Februari 2025 mendatang. Oleh karenanya, terhadap informasi berkaitan pengisian jabatan maupun pihak-pihak yang diduga bermain pada wilayah tersebut agar jangan dipercaya dan jual beli jabatan tersebut adalah tidak dibenarkan.

“Pemerintahan kami kedepan mengacu pada Visi Religius, Ekonomi Kerakyatan, Aman, Nyaman dan Gotong Royong tidak mungkin mengenal budaya transaksional. Maka ini yang perlu ditegaskan, artinya jika ditemukan hal tersebut komitmen Lucky Sae tidak akan mengakomodir adanya jual beli jabatan,” terang mantan Asda Setda Indramayu ini.

Ia juga menduga, isu tuduhan transaksional jabatan yang viral ini sengaja di mainkan dan dikelola oleh lawan politik lewat kanal kanal media massa dan sosial.

Akan tetapi sampai dengan berita ini muncul, Lucky Hakim yang biasanya responsif terhadap suatu isu yang menimpa dirinya kali ini terlihat pasif sehingga menimbulkan banyak pertanyaan di masyarakat. *** (Red)

Berita lainnya