Kagetnews | Indramayu – Reiga Farm adalah salah satu Home Industri peternakan budidaya Cacing. Yang beralamat di Desa Puntang Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu.
Pemilik Reiga Farm, Home Industri Budidaya Cacing adalah asli warga masyarakat Desa Puntang, yang biasa disapa dengan nama Kang Gian.
Pada saat diwawancarai oleh awak media, yaitu dari pihak kagetnews.com, dirinya mengatakan, dalam membudidayakan cacing, awalnya hanya sekedar coba-coba atau iseng-iseng saja. Namun dengan berjalannya waktu, dirinya merasa tertarik dan mulai menekuninya. Apalagi melihat peluang di lapangan atau pangsa pasarnya.
Reiga Farm membudidayakan berbagai jenis cacing seperti, Cacing ANC (African Night Crawler), Cacing Tiger (EISENIA FOETIDA), dan Cacing Lumbricus Rubellus.
Cacing ANC ini berasal dari dataran hangat Benua Afrika dan memiliki ukuran dua kali lebih besar dari cacing tanah. Cacing ini biasa digunakan sebagai pakan ternak, obat tradisional, hingga bahan kosmetik.
Cacing tiger atau bahasa latinnya EISENIA FOETIDA yang merupakan salah satu jenis cacing yang bisa di budidayakan, cacing ini cukup populer digunakan untuk Vermingcomposting/pembuatan kompos dari kotoran cacing (cacing sebagai pengurainya) atau biasa dikenal dengan istilah kascing.
Lumbricus rubellus adalah salah satu spesies cacing tanah yang sudah banyak dibudidaya karena kegunaannya sebagai bahan pakan ternak dan ikan.
Dalam budidayanya, Reiga Farm membuat tempat atau media yang berukuran Panjang 2 meter, dan Lebarnya 70-90 cm.
Ukuran tersebut adalah ukuran yang ideal dan sangat sederhana.
Adapun bahan media untuk budidaya cacing, Reiga Farm membuat medianya dengan bahan serbuk kayu. Seperti yang dikatakan oleh pemilik Reiga Farm, “Media yang baik dan bagus untuk budidaya cacing yaitu dengan menggunakan serbuk kayu” ujarnya.
Karena serbuk kayu memiliki kelembaban yang sangat baik dan bagus. “Media untuk budidaya cacing, membutuhkan media yang kadar kelembabannya sangat tinggi dan bagus” lanjutnya.
Budidaya cacing ini, memberi pakannya dengan memanfaatkan Sayur buangan dari sisa usaha pedagang sayur, dan sangat bagus untuk budidaya cacing yang berjenis ANC (African Night Crawler).
“Selain memakai sayur-sayuran bekas untuk pakan cacing, bisa juga dengan Ampas Tahu, Dedaunan yang di permentasikan (busuk), dan juga Kotoran Sapi.” Sambungnya.
Cara pemberian pakannya pun kondisional, yang terpenting jangan sampai kehabisan.
“Selain cacingnya yang dimanfaatkan seperti yang tersebut diatas, bisa juga untuk pengobatan (Obat Paku Bumi), yang digunakan untuk pengobatan Panas Dalam, dan untuk bahan farmasi lainnya.” Tutur Kang Gian.
Budidaya cacing ini nilai bisnisnya sangat menarik, karena harganya sudah jelas dan bisa terhitung gamblang. Seperti yang sudah beredar di luaran dan dikalangan masyarakat, harga cacing pun berbeda-beda berdasarkan jenisnya.
“Cacing yang berjenis ANC harga per kilonya mencapai Rp. 45.000,- rupiah yang biasa digunakan untuk pakan burung Murai. Sedangkan Cacing yang berjenis Tiger dan Lumbricus rubellus harga per kilonya yaitu Rp. 60.000-, rupiah.” Ungkap Kang Gian, seorang pemilik Reiga Farm.
“Adapun harga bibit cacing yang biasa untuk di budidayakan yaitu dari mulai Rp. 27.000,- rupiah sampai dengan Rp. 40.000,- rupiah. Dan itupun bibit cacing tersebut biasanya ada di daerah Bandung. Dan pembeliannya pun minimal 20 Kilo.” Lanjutnya.
Reiga Farm sendiri dalam memasarkan hasil dari budidaya cacingnya, masih di sekitaran daerah Indramayu. Dan pelanggan Reiga Farm, yaitu dari para komunitas burung Murai, di pemancingan-pemancingan, dan para peternak ikan predator.
Sekaramg ini, Reiga Farm sudah memiliki 2 tempat budidaya, yakni di Desa Puntang dan juga di Desa Karanganyar blok Karangsinom.
“Di Puntang dengan sekali panen bisa mencapai 2,30 Kwintal. Sedangkan di Karangsinom hasilnya baru kurang lebih 50 Kg.” Ungkap kang Gian, pemilik Reiga Farm.
Oleh karenanya bisa kita ketahui bersama, bisnis budidaya cacing adalah sebuah bisnis yang sangat mudah dan sederhana, namun mengandung banyak manfaat dan kegunaannya. Secara finansial pun sangat menguntungkan dan dapat memsejahterakan bagi pelaku usaha ternak budidaya cacing.
Dalam budidaya cacing harus memiliki sikap Extra hati-hati dalam pemeliharaannya, harus teliti dan jangan sampai terkena hama.
Hama yang biasa mengganggu budidaya cacing adalah Ayam, Katak, dan hewan lainnya yang bersifat predator.
Perlu diketahui harga Cacing bisa berubah-rubah setiap waktunya. Bagi yang berminat dan ingin mengetahui informasi lebih lanjut dapat menghubungi kontak 0881-0232-64980. *** (Sutarno)