Upaya Menyiapkan Tour Guide Profesional & Handal, IAKN Ambon Menggelar Pelatihan Pemandu Wisata

Potret foto bersama pelatihan pemandu wisata yang digelar IAKN Ambon.
Potret foto bersama pelatihan pemandu wisata yang digelar IAKN Ambon.

Bagikan

Kagetnews | Ambon –  Dalam upaya menyiapkan tour guide yang profesional & handal, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon menggelar pelatihan pemandu wisata kepada 60 mahasiswa, Selasa, 21 Mei 2024.

Dalam kegiatan tersebut, Dekan Fakultas Ilmu Sosial Keagamaan, Febby N. Patty, D.Th.M.Th, turut berpartisipasi sekaligus membuka acara. Febby menyebutkan, kegiatan pelatihan pemandu wisata adalah kegiatan yang sangat strategis yang bertujuan untuk meningkatkan soft skill mahasiswa.

“Melalui kegiatan pelatihan pemandu wisata ini merupakan kegiatan yang sangat strategis yang bertujuan untuk meningkatkan skill mahasiswa agar menjadi mahasiswa yang berkompeten di bidang pariwisata,” kata Febby.

Febby melanjutkan, melalui kegiatan tersebut, mahasiswa bisa menjadi garda terdepan dalam mempromosikan destinasi-destinasi wisata yang ada di Maluku dengan menjadi pemandu wisata yang profesional.

Pelatihan pemandu wisata yang diselengarakan IAKN Ambon berjalan selama 21- 22 Mei 2024 dan difasilitatori oleh Ceisar Christovano Riupassa dan Glen Adrian Lewier dari LIKES Baronda dan Himpunan Pramuwisata Indonesia Maluku, dengan dimoderatori oleh Christine Chlara Warkey, S.T.Par, M.M.

Pada hari pertama pelatihan, yang bertempat di Tourism Corner Fakultas Ilmu Sosial Keagamaan, Ceisar Riupassa memberikan pemahaman teoritis mengenai seluk-beluk prinsip, fungsi, dan tugas yang harus dipahami oleh seorang pemandu wisata. Sedangkan Glen Lewier memberikan materi mengenai jenis-jenis pemandu wisata dan pelayanan apa saja yang dilakukan oleh pemandu wisata mulai dari pelayanan transfer in, city tour, hingga transfer out.

Pada hari kedua, dengan menggunakan bus pariwisata, para peserta melakukan praktik langsung ke lapangan sebagai pemandu wisata, dimulai dari simulasi penjemputan atau transfer in wisatawan di Bandara Pattimura, kemudian melakukan city tour mengunjungi monumen Martha Christina Tiahahu, Gong Perdamaian Dunia, Museum Siwalima, dan Pantai Namalatu.

Khusus di Mueseum Siwalima, para peserta selain mendapat pelatihan dari fasilitator, juga dipandu oleh pemandu lokal dari Museum Siwalima. Selama praktik, mahasiswa dibagi menjadi dua kelompok besar, dan pada masing-masing kelompok terdapat tour leader dan yang berperan sebagai wisatawan. Praktik tersebut dilakukan secara bergiliran dan dilakukan dengan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar internasional.

Di Pantai Namalatu, kegiatan pelatihan pemandu wisata ditutup oleh Ilona F. Salhuteru, M.Pd., sebagai ketua program studi Pariwisata Budaya dan Agama. Beliau menyebutkan bahwa kegiatan pelatihan pemandu wisata selain bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa juga sebagai tanggung jawab implementasi akademik dalam menjawab salah satu profil lulusan program studi yaitu sebagai pemandu wisata. *** (Adit)

Berita lainnya