Kagetnews | Yogyakarta – Bentrokan antara Perguruan Silat Setia Hati Terate dengan oknum suporter sepak jogja PSIM terjadi pada hari Minggu (04/06) sekitar sore hari di sepanjang jalan Kusumanegara hingga berujung di Tamansiswa jogjakarta.
Peristiwa bermula karena oknum PSHT yang secara bergerombol dengan kendaraan motor yang bising menggeruduk suporter sepak bola Jogja (PSIM) dengan alih-alih ingin membalaskan dendam salah satu anggota dari perguruan Silat Setia Hati Terate (PSHT) yang terkena sayatan benda tajam oleh salah satu “Oknum” yang mengaku bahwa dirinya anggota suporter sepak bola jogja (PSIM).
Menurut pengakuan dari salah satu warga yang turut membantu keamanan sekitar saat bentrokan terjadi di Jl. Kusumanegara beliau mengatakan bahwa para anggota pencak silat terbakar kemarahannya ingin membalaskan dendam kepada oknum suporter sepak bola Jogja (PSIM) yang dituduh membacok salah satu anggota PSHT.
Kemudian para warga sepanjang Jl. Kusumanegara hingga Tamansiswa jogja terpancing kemarahanya akibat ulah keributan yang di buat oleh oknum anggota PSHT.
“Seharusnya PSHT itu memberikan contoh yg dewasa dalam penyelesaian masalah sumbu pendek seperti ini merugikan keamanan dan kenyamanan warga kota jogja serta wisatawan yg hadir ke jogja, mengapa? Karena PSHT merupakan salah satu perguruan pencak silat tertua di Indonesia dan sudah dikenal dimana mana, harusnya memberikan contoh sebagai seorang Ksatria yg benar tidak malah menjadi ksatria yang salah seperti ini” Ujar salah satu warga yang terlibat mengamankan keributan di jalan Kusumanegara.
Seluruh Warga turut bersama membantu melerai keributan dengan slogan yang dijunjung #JogoKampung #JogjaBersatu untuk bersama sama menjaga keamanan serta kenyamanan seluruh warga jogja dan para wisatawan yang hadir ke jogja.
Para anggota polisi saat itu terlihat kewalahan membantu mengamankan keributan yang terjadi, namun hingga malam pukul 21.00 keributan sudah mereda, para oknum anggota PSHT dikumpulkan di Jl. Tamansiswa Jogjakarta oleh pihak Kepolisian untuk bersama sama menemukan titik terang dari permulaan sumbu pendek keributan yang terjadi. *** (W Dominiq)