Kagetnews | Jakarta – Hari senin, tanggal 5 Februari BEM PTNU Jawa Barat melakukan Aksi “BOIKOT MABES POLRI”. Aksi ini berangkat dari keresahan kami menyikapi Institusi Polri dibawah kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam menjalankan amanat serta wewengannya dalam marwah Institusi Polri, di bawah kepemimpinan beliau institusi polri banyak sekali mengalami kasus kasus besar yang membuat degradasi secara institusi dan secara moral bagi kepolisian, dari mulai kasus :
1. Penegakan hukum yang sering dikeluhkan oleh masyarakat dimana dalam realita yang terjadi masyarakat sangat sulit mendapatkan keadilan kecuali pada mereka yang beruang atau salah satu kasusnya viral dulu lalu ditindaklanjuti.
2. banyak sekali tindakan yang dilakukan oleh aparat kepolisian yang melakukan tindakan represifitas atau demilterisasi terhadap masyarakat sipil demi kepentingan para penguasa.
3. Saat ini kepolisian menjadi alat bagi para penguasa untuk membungkam masyarakat dalam mempertahankan hak hidupnya kemudian juga banyak terlihat pada para pelaku demonstrasi aparat penegak kepolisian lebih sering menghalangi ketimbang memberikan perlindungan.
4. banyak kecacatan dalam internal manajemen institusi POLRI dari mulai tingkat daerah hingga pusat yang menyebabkan institusi polri sangat buruk salah satunya pelarian Joko Tjandra, pembunuhan brigadir Yosua Hutabarat, peredaran narkotika Teddy Minahasa, pengoprasian tambang ilegal iIsmail bolong, pemerkosaan remaja oleh polisi dibeberapa daerah, penembakan terhadap penduduk di Nusa Tenggara Timur, suap dan gratifikasi puluhan miliar dalam memakelari perkara oleh salah satu ajun komisaris besar bambang kayun, penyeranagan penonton di stadion Kanjuruhan dengan gas air mata yang memicu kematian hingga ratusan orang.
5. Ketidak netralan dan intervensi Polri sebagai tangan panjang Presiden dalam cawe – cawe pemilu tahun 2024.
Maka oleh sebab itu kami pengurus BEM PTNU Jawa Barat inisiatif melakukan Aksi kali ini sebagai bentuk keprihatinan kami terhadap Institusi Polri. Tetapi aksi kami kali ini tidak diindahkan oleh aparat kepolisian yang dimana kami meminta secara baik-baik untuk menyamapaikan hasil kajian dan konsolidasi kami di 31 Kampus di Jawa Barat malah dihalang – halangi oleh aparat kepolisian, yang lebih parahnya lagi aparat kepolisian ini melakukan tindakan represifitas terhadap massa aksi dari kami hingga dilarikan ke rumah sakit karena lukanya yang lumayan parah hingga memar dan mengalami pendarahan serta bonyok dibagian belakang kepalanya, oleh karena itu kami mengecam keras atas tindakan yang dilakukan aparat kepolisian terhadap salah satu masa aksi kami. Adapun dari pada itu dalam aksi ini kami menuntut :
1. Kembalikan marwah Institusi Polri sebagaimana semestinya sebagai garda terdepan pengayom masyarakat dengan mewujudkan Reformasi Polri secara struktur dan kultur dari hulu sampai ke hilir.
2. Bapak Listyo Sigit Prabowo untuk mundur sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia
3. Stop cawe-cawe dan intervensi dalam pemilu tahun 2024.
4. Pecat 2 polisi yang melakukan tindakan represif terhadap massa aksi BEM PTNU Jawa Barat. *** (Sofy/Fdys)