STKIP Padhaku Selenggarakan Seminar dengan Tema “Pentingnya Kearsipan di Era Digital 5.0

Bagikan

Kagetnews | Indramayu – STKIP Pangeran Dharma Kusuma (Padhaku) Indramayu selenggarakan seminar “Pentingnya Kearsipan di Era Digital 5.0” (19/6). Acara ini dibuka dengan di awali menyanyikan lagu Indonesia raya dan mars subhanul wathon sebagai rasa bukti cinta tanah air.

Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan, yang pertama oleh Ketua Pelaksana Sofyan Suri, Kedua oleh Lathifaturahmah, S.H.M.M selaku dosen pengampu mata kuliah manajemen dokumentasi. Kemudian sambutan terakhir oleh Poy Syafullah Zevender, M.Pd. selaku Ketua Prodi Pendidikan Ekonomi sekaligus membuka acara seminar saat itu.

“Mahasiswa harus mampu bersaing dengan meningkatkan kapasitas dan indeks Sumber Daya Manusia (SDM) menuju lebih baik dan lebih unggul, hal kecilnya mampu membuat sesuatu yang bermanfaat seperti sumber teknologi informasi,” Ujar Poy Saefullah Zevender dalam isi sambutannya.

Melihat kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan untuk menunjang sistem kearsipan. Seperti teknologi komputerisasi yakni dapat dimanfaatkan untuk pengelolaan arsip secara digital.

Selain itu, komputerisasi juga mengubah cara penyimpanan kearsipan dengan kecepatan dan ketepatan. Hal ini akan berhubungan dengan penemuan kembali informasi dari suatu dokumen hingga pendistribusian informasi.

Poy melanjutkan, dengan penyelenggaraan seminar Kearsipan yang bertemakan “Pentingnya Kearsipan di Era Digital 5.0” yang di rancang oleh Mahasiswa semester 4A Pendidikan Ekonomi STKIP Pangeran Dharma Kusuma dianggap sudah tepat dalam melakukan kajian ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sementara itu, narasumber pada kesempatan tersebut Zajilatus Sa’adah, S.Pd. dan Nurkholis, S.Pd. turut memberikan pemaparan materi yang bertemakan “Document and Record Management”.

Materi tersebut membahas tentang rekaman peristiwa atau kejadian dalam berbagai bentuk media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintah daerah, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan dan perseorangan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Zajilatus Sa’adah sebagai narasumber pertama dalam seminar kearsipan mengatakan bahwa digitalisasi dokumen/arsip adalah salah satu cara proses mengubah dokumen/arsip konvensional ke dalam berbagai bentuk dan media menjadi dokumen/arsip elektronik/digital.

“Adapun pemindaian arsip itu dibagi menjadi tiga yakni Scaning, berarti memindai atau scan dokumen menggunakan scanner yang menghasilkan data gambar atau biasanya dapat berupa pdf dan dapat disimpan di komputer. Conversion berarti proses mengubah dokumen dari Mikrosof Word atau Exel menjadi gambar dengan format jpg. atau ke dalam format pdf. Dan yang terakhir Importing yang berarti memindahkan data yang didapat dari sumber lain ke dalam sistem pengarsipan elektronik dengan melakukan drag and drop ke sistem dengan mempertahankan format aslinya. Misalnya dari flashdisc atau cd ke dalam server pengarsipan,” jelasnya secara gamblang.

Pemateri selanjutnya Nurkholis sebagai pemateri kedua dalam seminar kearsipan turut menyampaikan bahwa salah satu fungsi dari penyimpanan dokumen adalah untuk mengevaluasi masa lalu, Mempersiapkan masa depan serta melindungi masa saat ini.

“Kearsipan dalam dunia digital sangatlah penting, salah satunya untuk menyimpan dan menjaga dalam bentuk soft file agar tetap terjaga dan tidak rusak serta dapat mudah ditemukan kembali saat diperlukan,” pungkas Nurkholis.

Dengan itu, diharapkan pada era modern saat ini umat manusia mampu memanfaatkan kehadiran teknologi dengan baik sehingga dapat meningkatkan kapasitas dan intensitas SDM yang lebih baik dan unggul.

(Mala Faqi/Muhamad)

Berita lainnya