Seperti Apa Hukum Belum Mandi Junub Hingga Subuh di Bulan Ramadan?

Gambar ilustrasi.

Bagikan

Oleh: KH. Heri Kuswanto, M. Si.

Kagetnews | Religi – Mandi junub adalah mandi yang diperuntukkan bagi laki-laki atau perempuan dalam keadaan junub (sehabis berhubungan suami istri atau haid). Junub tergolong hadas besar sehingga diwajibkan untuk mandi agar suci dan dapat kembali beribadah. Adapun hukumnya belum mandi junub sampai subuh tiba berikut disimak penjelasan singkatnya!

1) H.R. Bukhari dan Muslim

عن عَائِشَةَ وَأُمِّ سَلَمَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، أَنَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصْبِحُ جُنُبًا مِنْ جِمَاعٍ، ثُمَّ يَغْتَسِلُ، وَيَصُومُ. متفق عليه. وفي حديث أم سلمة: وَلَا يَقْضِي

Dari Aisyah dan Ummu Salamah Radhiyallahu anhuma bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam pernah memasuki waktu Subuh dalam keadaan masih junub dari hubungan suami istri, kemudian beliau mandi dan berpuasa Dalam hadis yang diriwayatkan Ummu Salamah, “dan beliau tidak mengganti (puasanya).”

2 )  Syaikh Wahbah Al-Zuhaili dalam  Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu

“Barangsiapa di waktu Subuh masih junub atau perempuan haid yang sudah suci sebelum fajar, kemudian keduanya tidak mandi kecuali setelah fajar, maka puasa pada hari itu sudah mencukupi bagi keduanya”

Menurut para ulama, bagi orang yang junub di waktu malam di bulan Ramadan, maka boleh baginya mandi junub setelah fajar atau setelah waktu subuh tiba. Lebih utama adalah mandi junub sebelum waktu Subuh agar kita bisa memulai puasa dalam keadaan suci hari hadas besar.

____

P. Heri Pesantren Lintang Songo Yogya
Dosen Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Annur Yogyakarta dan Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIYO) Yogyakarta, A’wan Syuriyah PWNU DIY.

Berita lainnya