Kagetnews | Jakarta – Jurnal Lektur Keagamaan [JLKa] dengan bangga mengumumkan bahwa Jurnal tersebut telah berhasil meraih Peringkat Akreditasi SINTA 2. Penghargaan ini diberikan berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 152/e/kpt/2023, yang ditandatangani oleh Nizam sebagai Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, tertanggal 25 September 2023. Reakreditasi ini berlaku mulai dari Volume 19 Nomor 1 Tahun 2021 hingga Volume 23 Nomor 2 Tahun 2025.
Pengumuman resmi mengenai peringkat SINTA 2 ini disampaikan pada Rabu, 17 Januari 2024. Beberapa tokoh penting memberikan testimoni positif atas pencapaian ini, antara lain Prof. Suyitno, Kepala Balitbang dan Diklat, yang menyatakan, “Alhamdulillah, mantap!! Segera targetkan Scopus untuk JLKa di tahun 2024.” Prof. Arskal, Sekretaris Balitbang dan Diklat, menyampaikan selamat dan dorongan untuk terus meningkatkan capaian hingga mencapai indeks Scopus, sementara Prof. Ishom, Kapus PLKKMO, menambahkan, “Alhamdulillah, Kereeeen, Tolong tingkatkan sampai Scopus.”
Mulyawan Safwandy Nugraha, selaku Editor in Chief, mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan, termasuk pimpinan, editor, reviewer, penulis, tim IT, dan staf di PLKKMO, yang turut berperan dalam mempertahankan eksistensi JLKa dan meraih peringkat hasil Akreditasi SINTA 2.
Jurnal Lektur Keagamaan adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan dua kali setahun (Juni dan Desember) oleh Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama (Pusat Penelitian dan Pengembangan Literatur dan Warisan Agama, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Pelatihan, Kementerian Agama Republik Indonesia) sejak 2003. Fokus dan ruang lingkup penelitian ini adalah kajian tentang Lektur sastra dan Khazanah keagamaan, termasuk kajian naskah keagamaan klasik dan kontemporer, sejarah dan masyarakat keagamaan, arkeologi keagamaan, dan seni keagamaan pada lingkup Nusantara.
Mulyawan menjelaskan bahwa sejak Vol. 21 No. 01 Tahun 2024, fokus dan ruang lingkup kajian ini adalah kajian tentang Literatur Keagamaan Nusantara/Indonesia dan sekitarnya, antara lain:
1. Buku Agama: Meneliti perkembangan sejarah, analisis tekstual, dan signifikansi budaya buku-buku agama.
2. Sastra Modern: Memeriksa karya sastra tradisional dan kontemporer yang mencakup tema-tema keagamaan, menganalisis signifikansi dan relevansinya.
3. Literatur Digital: Menjelajahi dampak teknologi digital pada teks-teks agama, memeriksa bentuk-bentuk baru literatur agama digital, dan mempelajari implikasinya terhadap interpretasi dan transmisi.
Jurnal Lektur Keagamaan mengajak para penulis agar dalam penulisannya mengadopsi pendekatan multidisiplin, menggabungkan sosiologis, antropologi, etnografi, hermeneutik, analisis wacana kritis, postmodernisme, linguistik, Big Data dan metodologi kebijakan publik.
Dengan terlibat dalam perspektif yang beragam ini, Mulyawan berharap bahwa jurnal Lektur Keagamaan berusaha untuk berkontribusi pada pemahaman yang komprehensif tentang Literatur Agama Nusantara / Indonesia dan sekitarnya, mendorong dialog interdisipliner dan memajukan pengetahuan di bidang ini.
Jurnal Lektur Keagamaan dapat diakses melalui situs web resminya di https://jlka.kemenag.go.id/index.php/lektur.
Penulis: MSN
Editor: Taufid