Kagetnews | Indramayu – Sekretaris Daerah Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEMNUS) Jawa Barat, Rokhmat Firdaus, mengambil langkah tegas dengan membuka laporan dugaan intimidasi yang dialami oleh guru honorer dan beberapa instansi di Indramayu setelah pelaksanaan Pilkada.
Dalam keterangannya, Rokhmat menyebut bahwa laporan-laporan ini diduga terkait dengan dinamika politik pasca Pilkada, yang memberikan tekanan pada individu maupun kelompok tertentu. Ia menegaskan bahwa intimidasi terhadap guru honorer atau instansi lainnya adalah bentuk pelanggaran hukum yang tidak dapat ditoleransi.
“Setelah Pilkada, kami menerima banyak laporan mengenai intimidasi yang dirasakan oleh guru honorer dan beberapa pihak lain. Ini adalah ancaman serius terhadap kebebasan berekspresi dan stabilitas sosial di wilayah ini,” ujar Rokhmat Firdaus.
Ia juga mengajak seluruh korban untuk berani melaporkan tindakan intimidasi kepada pihak berwenang, dengan jaminan bahwa Bemnus Jabar akan mendampingi dan memastikan laporan tersebut ditindaklanjuti secara adil. Rokhmat menambahkan bahwa Bemnus akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan lembaga hukum lainnya untuk mengusut tuntas kasus ini.
Bemnus Jabar berharap langkah ini dapat menjadi awal untuk menciptakan suasana demokrasi yang sehat dan memastikan perlindungan bagi semua pihak, terutama para tenaga pendidik yang memiliki peran vital dalam mencerdaskan bangsa.
Pihak Bemnus juga meminta pemangku kepentingan yang berwenang lainnya untuk turut mengawal kasus-kasus tersebut demi memastikan tidak ada lagi tindakan intimidasi yang melukai masyarakat Indramayu.
Bagi yang ingin melapor bisa menghubungi kontak berikut 081904407879 dan akun IG @Bemnusindramayu.
Pewarta: RF
Editor: TC