Kagetnews | Cirebon – Siswa Pecinta Alam SMK Sayid Sabiq Indramayu (Sispala PASS) menunjukkan komitmennya terhadap keselamatan di ketinggian, dengan mengikuti pelatihan Vertikal Rescue. Pelatihan ini berlangsung di kawasan Tebing Batu Lawang nan menantang di Kabupaten Cirebon.
Acara tersebut dihadiri para pecinta alam yang berasal dari wilayah Ciayumajkuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan) juga beberapa kota lainnya di luar Jawa Barat, yang ingin meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka tentang teknik penyelamatan di medan vertikal.
Pelatihan ini diorganisir oleh Vertikal Rescue Indonesia (VRI) dan UKM Mapalangit Biru STID Al Biruni Cirebon. Dikarenakan semakin banyaknya kegiatan outdoor, penting bagi para penggemar alam untuk memiliki pengetahuan yang memadai tentang cara bertindak dalam situasi darurat.
(Ist)
Pengurus Sispala PASS Komalasari mengungkapkan bahwa pelatihan ini merupakan langkah penting dalam mempersiapkan diri dan timnya untuk menghadapi berbagai tantangan di alam bebas.
Materi pelatihan mencakup teknik dasar penyelamatan, penggunaan alat-alat pendukung, serta cara berkomunikasi efektif saat dalam situasi darurat. Instruktur berpengalaman memimpin sesi praktik yang memungkinkan peserta untuk merasakan langsung situasi yang mungkin mereka hadapi di lapangan. Sispala PASS merasa sangat beruntung dapat belajar dari para ahli di bidang ini.
Salah satu fokus utama pelatihan adalah tentang pentingnya keselamatan pribadi dan tim. Komalasari menjelaskan bahwa dalam setiap kegiatan, keselamatan harus menjadi prioritas utama. “Kami tidak hanya belajar untuk menyelamatkan orang lain, tetapi juga untuk menjaga keselamatan diri sendiri,” ujarnya.
Potret Pengurus Sispala PASS Bayu & Ilham saat dikenalkan alat-alat panjat oleh Instruktur dari Vertikal Rescue Indonesia, 19/09/2025. (Ist)
Selama pelatihan, peserta juga diajarkan tentang pentingnya perencanaan sebelum melakukan aktivitas di alam terbuka. Hal ini mencakup pemilihan rute, pemeriksaan cuaca, dan persiapan peralatan. Instruktur dari VRI menekankan bahwa perencanaan yang matang dapat meminimalkan risiko dan meningkatkan peluang sukses dalam setiap ekspedisi.
Selain aspek teknis, pelatihan juga menekankan pentingnya kerja sama tim. Sispala PASS dan peserta lainnya dilatih untuk berkomunikasi dan bekerja sama dalam situasi yang penuh tekanan. “Kami belajar bahwa dalam situasi darurat, setiap anggota tim harus tahu perannya dan saling mendukung,” kata Komalasari.
Peserta juga diberikan wawasan tentang cara mengidentifikasi dan mengatasi masalah psikologis yang mungkin muncul selama situasi darurat. Komalasari merasa bahwa pelatihan ini tidak hanya memperkuat keterampilan fisik tetapi juga mental, yang sangat penting dalam kegiatan di alam bebas.
Sispala PASS dan peserta lainnya juga menjalani simulasi penyelamatan yang melibatkan situasi nyata. Komalasari dan timnya berhasil menerapkan semua yang telah mereka pelajari dari para Instruktur, mulai dari cara berkomunikasi dengan tim hingga penggunaan peralatan. “Rasanya luar biasa bisa mempraktikkan teori yang kami pelajari diterapkan langsung di lapangan,” ungkap Komalasari dengan penuh semangat.
Komalasari dan tim berharap pelatihan ini dapat menjadi contoh bagi pecinta alam lainnya untuk lebih menyadari pentingnya keselamatan di alam bebas. “Kami tidak hanya ingin menikmati keindahan alam, tetapi juga bertanggung jawab terhadap keselamatan diri dan orang lain,” tambahnya.
Sementara itu, penyelenggara kegiatan dari UKM Mapalangit Biru dari STID Al Biruni Cirebon berkomitmen untuk menyelenggarakan kegiatan serupa di masa mendatang agar lebih banyak orang bisa terlibat dan meningkatkan pengetahuan mereka.
“Dengan semakin banyaknya pecinta alam yang sadar akan keselamatan, diharapkan angka kecelakaan di alam terbuka dapat berkurang,” ujar Opay selaku penyelenggara acara.
Pengurus yang hadir dari Sispala PASS berkomitmen untuk membagikan informasi yang didapatnya kepada pengurus lainnya yang belum berkesempatan mengikuti pendidikan Vertikal Rescue sehingga lebih banyak orang dapat belajar tentang keselamatan.
Komalasari dan rekan-rekannya bertekad untuk terus menjunjung tinggi keselamatan dalam setiap aktivitas mereka di alam.
Dengan pelatihan seperti ini, diharapkan Sispala PASS bisa menjadi contoh bagi pecinta alam lainnya, yakni turut berkontribusi meminimalisir resiko saat berkegiatan di alam bebas dan medan ketinggian.
Perlu diketahui Sispala PASS mendelegasikan tiga pengurusnya, yakni Komalasari, Ilham, dan Bayu. Mereka semua sangat berterima kasih kepada penyelenggara acara, yakni UKM Mapalangit Biru yang telah menyelenggarakan acara sekolah Vertikal Rescue serta kepada Instruktur dari Vertikal Rescue Indonesia yang telah melatih dan mengajarkan pengetahuan dan skill saat berada di lokasi ketinggian.
Pewarta: Rinaldi
Editor: Taufid