Gambar ilustrasi.

Bagikan

Oleh: KH. Heri Kuswanto, M. Si.

Kagetnews | Religi – Dalam Al-Qur’an, tepatnya di Q.S. Ath-Thur 21, Allah berfirman:

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ

“Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka di dalam surga, dan Kami tidak mengurangi sedikitpun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakan.”

Ayat ini mengisyaratkan betapa agungnya anugerah Allah bagi orang-orang yang beriman. Keberadaan kita di dunia ini tidak hanya untuk mencari kebahagiaan sementara, tetapi juga untuk mempersiapkan kehidupan abadi di akhirat. Allah menjanjikan pertemuan yang indah di surga bagi mereka yang beriman, dan ini mencakup anak cucu mereka yang mengikut jejak keimanan.

Tafsir Ibnu Katsir

Dalam Tafsir al-Qur’an al-Azhim, ulama besar Ibnu Katsir menjelaskan dengan mendalam:

– Pertemuan tersebut terlaksana sepanjang mereka adalah orang yang beriman, meskipun terdapat perbedaan dalam amal kebajikan.

– Penjelasan: “Kami pertemukan mereka dengan keluarga anak cucu mereka di tempat yang mulia di dalam surga meskipun mereka tidak sama amal kebajikannya, tetapi lebih karena keimanan.”

Penting untuk dicatat bahwa di balik pertemuan ini, Allah tidak melihat seberapa banyak amal kebajikan yang telah dilakukan, melainkan seberapa tulus keimanan yang dimiliki. Ini menunjukkan betapa besar kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Keberadaan keluarga di surga bukan hanya sekadar harapan, tetapi janji yang pasti bagi orang-orang yang beriman.

Harapan dan Doa

Semoga kelak di akhirat, kita, keluarga besar, dan anak cucu keturunan kita dihimpun di surga-Nya. Aamiin.

Kehidupan di dunia ini adalah ujian, dan setiap amal yang kita lakukan akan dipertanggungjawabkan. Dengan berpegang teguh pada iman dan berusaha untuk saling mendukung dalam kebaikan, kita dapat mewujudkan harapan ini. Mari kita terus berdoa dan berusaha agar keluarga kita selalu berada di jalur yang benar, sehingga kelak dapat bersama-sama menikmati kebahagiaan abadi di surga.

Kesimpulan

Reuni di surga bukan sekadar mimpi, tetapi merupakan keniscayaan bagi orang-orang yang beriman. Dengan keimanan yang kuat, kita dapat memastikan bahwa kita dan keturunan kita akan dipertemukan dalam kebahagiaan yang tiada tara. Marilah kita hidup dengan penuh kesadaran akan tujuan akhir ini, dan berusaha untuk meninggalkan warisan iman yang kuat bagi generasi mendatang.

____

P. Heri Pesantren Lintang Songo Yogya
Dosen IIQ Annur, STAI Yogyakarta dan A’wan Syuriah PWNU DIY.

Berita lainnya