Kagetnews | Religi – Menangis merupakan bentuk ekspresi seseorang dalam mengungkapkan keadaan maupun perasaannya yang tengah dialami. Pada artikel ini penulis akan menceritakan bermacam tangisan para tokoh umat Islam, yakni:
1) Mu’adz ra menangis tersedu-sedu
وبكى معاذ رضي الله عنه بكاء شديدا فقيل له ما يبكيك ؟ قال : لأن الله عز وجل قبض قبضتين واحدة في الجنة والأخرى في النار ، فأنا لا أدري من أي الفريقين أكون
Kemudian ditanyakan kepadanya, Mu’adz RA ketika sedang menangis, “Apa yang membuatmu menangis? beliau menjawab, “Karena Allah ‘azza wa jalla hanya mencabut dua jenis nyawa.
– Yang satu akan masuk surga
– dan satunya akan masuk ke dalam neraka.
Sedangkan aku tidak tahu akan termasuk golongan manakah aku di antara kedua golongan itu?”
2) Abu Musa al-Asya’ri ra suatu ketika memberikan khutbah di Bashrah
وخطب أبو موسى الأشعري رضي الله عنه مرة الناس بالبصرة : فذكر في خطبته النار ، فبكى حتى سقطت دموعه على المنبر ! وبكى الناس يومئذ بكاءً شديداً
Dan di dalam khutbahnya dia bercerita tentang neraka. Maka beliau pun menangis sampai-sampai air matanya membasahi mimbar! Dan pada hari itu orang-orang (yang mendengarkan) pun menangis dengan tangisan yang amat dalam”.
3) Al-Hasan Al-Bashri rhm pernah menangis
وبكى الحسن فقيل له : ما يبكيك ؟ قال : أخاف أن يطرحني الله غداً في النار ولا يبالي
dan ditanyakan kepadanya (Hasan Al Basri) apa yang membuatnya menangis? Maka beliau menjawab, “Aku khawatir besok Allah akan melemparkan diriku ke dalam neraka dan tidak memperdulikanku lagi.”
Sungguh mereka (para tokoh muslim) tingkat tangisannya berbeda dengan manusia pada umumnya, banyak diantara kita menangis karena hal buruk yang datang menimpa atau karena takdir yang tidak diinginkan padahal hal itu bisa jadi ketentuan Allah yang terbaik. Pada tiga tokoh di atas mereka mengkhawatirkan kehidupan akhiratnya ketimbang kehidupan dunia yang fana ini sehingga membuatnya menangis, semoga kisah tersebut bisa diambil hikmah maupun pelajarannya. Allahu alam bishshawab.
____
Penulis adalah Pengasuh Pondok Pesantren Lintang Songo Yogya dengan kontak 0857 1645 8522. Serta berprofesi sebagai Dosen Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Annur Yogyakarta dan Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Yogyakarta (STAIYO). Kemudia menjabat di A’wan Syuriah PWNU DIY.