Oleh: KH. Heri Kuswanto
Kagetnews | Religi – Sebelumnya pada tulisan Iman bagian 3 sudah dijelaskan apa itu sifat wajib bagi Allah. Sekarang penulis akan melanjutkan terkait pembahasan sifat-sifat Allah yang ke 5 – 8.
Baca: Pembahasan Iman (Bagian 3) Akidah 50 yang Umat Islam Wajib Ketahui
5. Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri Sendiri) – ﻗﻴﺎﻣﻪ ﺑﻨﻔﺴﻪ
Allah SWT berdiri dengan zat sendiri tanpa membutuhkan bantuan yang lain. Keberadaan Allah Ta’ala ada dengan sendirinya tidak ada yang mengadakan atau menciptakan.
Allah SWT menciptakan alam semesta ini karena kehendak sendiri tanpa pertolongan siapapun.
QS. Al-Ankabut 6
وَمَنْ جَاهَدَ فَإِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
“Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”.
6. Wahdaniyyah (Tunggal/Esa) – وحدانية
Allah Swt adalah Tuhan Yang Maha Esa, baik itu Esa zat-Nya, sifat-Nya, maupun perbuatan-Nya.
Esa zat-Nya maksudnya zat Allah bukanlah hasil dari penjumlahan dan perkiraan atau penyatuan satu unsur dengan unsur yang lain.
Esa sifat-Nya artinya semua sifat-sifat kesempurnaan bagi Allah Swt. tidak sama dengan sifat-sifat pada makhluk yang diciptakan Nya.
Esa perbuatan-Nya berarti Allah berbuat sesuatu tidak dicampuri oleh perbuatan mahluk lain dan tanpa membutuhkan proses atau waktu.
QS Al-Anbiya’ 22
لَوْ كَانَ فِيهِمَا آلِهَةٌ إِلَّا اللَّهُ لَفَسَدَتَا ۚ فَسُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُونَ
“Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai ‘Arsy daripada apa yang mereka sifatkan”
7. Qudrat (Berkuasa) – ﻗﺪﺭﺓ
Kekuasaan Allah Swt atas segala sesuatu itu mutlak, tidak ada batasnya dan tidak ada yang membatasi, baik terhadap zat-Nya sendiri maupun terhadap makhluk-Nya. Berbeda dengan kekuasaan manusia ada batasnya dan ada yang membatasi.
QS Al-Baqarah 20
يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَارَهُمْ ۖ كُلَّمَا أَضَاءَ لَهُمْ مَشَوْا فِيهِ وَإِذَا أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوا ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَارِهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu”
8. Iradah (berkehendak) – ﺇﺭﺍﺩﺓ
Allah telah menciptakan alam semesta beserta isinya atas kehendak-Nya sendiri, tanpa ada campur tangan dari pihak lain.
Apapun yang Allah SWT kehendaki pasti akan terjadi.
QS Hud 107
خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ ۚ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِمَا يُرِيدُ
“…mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki”
____
Penulis adalah Pengasuh Pondok Pesantren Lintang Songo Yogya dengan kontak 0857 1645 8522. Serta berprofesi sebagai Dosen Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Annur Yogyakarta dan Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Yogyakarta (STAIYO).