Rajab (Bagian 3) Salat Sebelum Peristiwa Isra’ Mi’raj

Gambar ilustrasi. (Istimewa)

Bagikan

Kagetnews | Religi – Salat diwajibkan kepada Nabi Muhammad sejak awal diangkat sebagai Nabi dan menerima wahyu pertama. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Ad-Daraquthni, yakni:

أن جبريل أتاه في أول ما أوحي إليه فعلمه الوضوء والصلاة

“Jibril datang kepada Rasul ketika menyampaikan wahyu pertama dan mengajarkan Rasul wudhu’ dan salat,”

Baca: Rajab (Bagian 1), Asal Usul Rajab

Baca: Rajab (Bagian 2) Keutamaan Amalan di Bulan Rajab

Menurut Ibnu Ishaq, kewajiban salat dimulai sejak Rasulullah menerima wahyu pertama. Rasul dan Khadijah sudah salat sebelum salat lima waktu diwajibkan. Bukan hanya itu, para sahabat juga diperintahkan oleh Rasulullah untuk mengerjakan salat dan berbuat baik.

Ibnu Rajab Al-Hanbali dalam  Fathul Bari Syarah Shahih Al-Bukhari juga menerangkan hal yang sama, yakni perintah salat untuk Nabi Muhammad SAW.

وقال ابن عباس: حدثني أبو سفيان في حديث هرقل، فقال يأمرنا، يعني النبي صلى الله عليه وسلم، بالصلاة والصدق والعفاف

“Ibnu Abbas berkata, dari Abu Sufyan tentang hadits Herakilius, bahwa Nabi SAW memerintahkan kami salat, jujur, dan menjaga harga diri.” Riwayat ini terdapat dalam Shahih Al-Bukhari.

Menurut Ibnu Rajab, adanya riwayat tersebut menunjukkan Rasulullah sejak awal sudah memerintahkan umatnya untuk salat, berkata jujur, dan menjaga harga diri.

Ibnu Rajab juga menegaskan menegaskan bahwa hadis yang menunjukkan Nabi SAW mengerjakan salat sebelum Isra’ Mi’raj sangatlah banyak.

Berapa Raka’at Shalat sebelum Isra’ Mi’raj?

Ibnu Rajab menjelaskan ada yang mengatakan bahwa salat yang diwajibkan pada Rasul pada awalnya adalah dua raka’at shubuh dan dua raka’at waktu malam.

Qatadah mengatakan, ‘Shalat pertama kali adalah dua raka’at shubuh dan dua raka’at isya.’ dengan demikian, perintah salat pertama kali tidak langsung lima waktu, tetapi hanya dua kali sehari, yaitu dua raka’at di waktu shubuh dan dua raka’at di waktu isya’.

Salat apa yang dikerjakan Nabi Muhammad sebelum Isra’ Mi’raj?

Suatu ketika, Rasulullah berhenti di Baitul Maqdis kemudian Rasul masuk masjid dan salat dua rakaat.

Ali Mula Al-Qari dalam Mirqatul Mafatih menjelaskan bahwa:

أي: تحية المسجد، والظاهر أن هذه في الصلاة التي اقتدى به الأنبياء وصار فيها إمام الأصفياء

“Maksudnya, salat tahiyatul masjid. Secara lahir, inilah shalat yang diikuti oleh para Nabi, sehingga Nabi Muhammad menjadi imamnya para Nabi.”

Selanjutnya menurut pendapat Al-Qari, salat yang dikerjakan Nabi di Baitul Maqdis adalah salat tahiyatul masjid dan jumlah raka’atnya dua raka’at. Dengan demikian, kewajiban salat sudah ada sebelum isra’ mi’raj, meskipun jumlahnya tidak seperti shalat lima waktu.

____

P. Heri Pesantren Lintang Songo Yogya
0856 0121 5953, Dosen Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Annur Yogyakarta dan Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIYO) Yogyakarta, A’wan Syuriyah PWNU DIY.

Berita lainnya