Pupuk Subsidi di Pangandaran Melebihi HET, Ketua FRN Jabar: Sikat Habis Pencatut Nama Polres Pangandaran

Pengurus PW FRN DPW Jabar. (Foto Istimewa)

Bagikan

Kagetnews | Pangandaran – Setelah di beritakan oleh Media Online beberapa hari yang lalu, kini  Ketua Fast Respon Nusantara (FRN) Jabar dan Pengurusnya angkat bicara tentang kenaikan pupuk subsidi yang melebihi dari Harga Eceran Tertinggi (HET).

Ketika di beritakan media Online dengan mengkonrmasi Kapolres Pangandaran AKBP Hidayat, SH, SIK  serta Mengatakan bila terbukti pernyataan Ketua Asosiasi Kios Pupuk Bersubsidi, pihaknya akan menjeratnya dengan hukum.

Berawal dari Permasalahan pupuk bersubsidi di Kabupaten Pangandaran hampir setiap tahunnya banyak dikeluhkan para petani dan tidak luput dari sorotan publik. Permasalahan yang dikeluhkan para petani adanya kelangkaan pupuk bersubsidi dan harga yg meroket melebihi HET.

Bukanlah jadi rahasia umum, pasalnya Kios Pengecer Pupuk Bersubsidi Se-Kabupaten Pangandaran yang terbentuk Asosiasi Kios Pengecer Pupuk Bersubsidi menjual harga pupuk bersubsidi yang seharusnya Rp 112.500 per karung/50 kg jenis pupuk Urea dijual dengan harga Rp 125.000 per karung/50 kg, bahkan ada juga sampai Rp 130.000 per karung/50kg bahkan lebih.

Dan Dari hasil konfirmasi media Online ke beberapa kios pupuk bersubsidi di Kabupaten Pangandaran, dari hasil kesepakatan semua kios pupuk bersubsidi.

Salah satunya AG sebagai kios Pengecer Pupuk bersubsidi yang beralamat dusun Banjarsari Desa Cimerak Kecamatan Cimerak.

Mengenai Kenaikan tersebut berdalih untuk biaya panggul dan biaya kegiatan yang lain – lain, termasuk untuk biaya bantuan ke Polres Pangandaran.

Ketua Fast Respon Jabar D Hardening di dampingi Wakil Askel  dan Sekjen  Jayalaksana  menyayangkan sekali pernyataan seorang Ketua Asosiasi Pengecer Pupuk Bersubsidi Pangandaran yang mencatut nama Polres Pangandaran.

“Sungguh sangat disayangkan adanya  beralasan membantu dalam Pembangunan Masjid karena Polres Belum memiliki Masjid,” katanya. (31/7/2023)

Masih Lanjut Ketua PW FRN Jabar, pernyataan Ketua Asosiasi Pengecer Pupuk Bersubsidi itu sungguh keterlaluan dan hal tersebut tidak bisa didiamkan, karena harga pupuk sudah dinaikkan serta sudah mencatut nama Kapolres dan beralasan akan membuat Masjid.

Hal Senada di utarakan Oleh Sekjen  Fast Respon Jabar Jayalaksana, Ketua Asosiasi Pupuk Subsidi yang sudah mencatut nama Kapolres dengan dalih akan membangun Masjid, pernyataan tersebut sungguh sangat kelewatan batas.

“Kami meminta kepada APH untuk tangkap Ketua yang telah mencatut nama beliau apalagi pupuk sudah Naik melebihi HET,” pinta Sekjen Jayalaksana. *** (Red)

Berita lainnya