Kagetnews | Indramayu – Rohmat Firdaus selaku Presiden Mahasiswa STAI Sayid Sabiq Indramayu beri kritik tajam terhadap dugaan penggunaan kekuasaan oleh Bupati Nina Agustina dalam kampanye politik saat ini. Dalam pernyataan yang dikeluarkan, Presma Sayid Sabiq menyoroti bahwa pemanfaatan kekuasaan tersebut tidak sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi dan dapat memengaruhi proses pemilihan secara tidak adil. Rabu 3 Januari 2024.
Presma Sayid Sabiq menyampaikan, “Kemaren sempat Viral video Bupati Indramayu melakukan kampanye untuk Capres dan Cawapres No 3, cuma kami diam karena kami tidak menemukan indikasi pelanggaran, karena kami tidak tahu tidak tahu secara detil kejadiannya,” ujar Firdaus.
“Dan sekarang kami mengkritisi Penggunaan kekuasaan oleh Bupati Nina Agustina dalam Media kampanye saat ini menciptakan ketidaksetaraan dalam kompetisi politik. Seharusnya, posisi publik tidak seharusnya dimanfaatkan untuk kepentingan kampanye, melainkan untuk melayani masyarakat secara adil dan transparan,” imbuhnya.
Presiden Mahasiswa STAI Sayid sabiq juga menyoroti perlunya menjaga integritas dan etika dalam proses politik. Ia menekankan bahwa masyarakat berhak mendapatkan pemilihan yang bebas dari pengaruh yang merugikan dan bahwa setiap kandidat seharusnya bersaing secara sehat.
Yayan Anggota BEM STKIP Al Amin Indramayu. (Istimewa)
Sementara itu, hal yang sama juga dikritisi oleh Yayan salah satu Anggota BEM STKIP Al Amin Indramayu.
“Lagi dan lagi kekuasaan selalu di salah gunakan untuk kepentingan politik elektoral, Bupati Indramayu dengan percaya dirinya dia memasang mukanya dengan identitas sebagai Bupati Indramayu di salah satu baliho/APK (Alat Peraga Kampanye).
Dia mengkhawatirkan, dengan terpampangnya foto Bupati Indramayu dalam baliho atau alat peraga kampanye hal tersebut merupakan upaya tidak fair terhadap Caleg maupun kontestan Capres lainnya.
“Hanya karena dia kader PDI Perjuangan dan selaku Bupati Indramayu dengan seenaknya dia bertindak tidak fair seperti mempromosikan Caleg dan Capres dari partainya,” tegas Yayan.
“Tindakan ini merupakan upaya mencacati konstitusi dan merusak demokrasi,” tandasnya.
Pernyataan Presma STAI Sayid Sabiq dan Yayan dari BEM STKIP Al Amin Indramayu mencerminkan keprihatinan mahasiswa terhadap praktik politik yang dianggap merugikan integritas demokrasi lokal. Ia berharap agar pihak terkait dapat merespons kritik tersebut dan memastikan bahwa proses pemilihan di Indramayu tetap berlangsung dalam semangat demokrasi yang sejati dan adil.
Masyarakat dan pemangku kepentingan diharapkan dapat mengawasi dan mengevaluasi tindakan tersebut, serta memastikan bahwa proses pemilihan di Indramayu tetap berlangsung dalam semangat demokrasi yang sesungguhnya dan terhindar dari intervensi yang merugikan integritasnya. *** (Taufid)