Kagetnews | Indramayu – Petani di Desa Karanggetas Kecamatan Bangodua mulai panen raya tanaman padi musim Kesatu periode 2022/2023 yang dimulai semenjak Mei lalu. (21/5/2023)
Berdasarkan informasi dari Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Bangodua (BPP) Total luas lahan sawah di Desa Karanggetas seluas 628 hektar.
Mayoritas dari lahan sawah ditanam 2 kali dalam satu tahun yaitu musim tanam Kesatu pada bulan januari – mei dan musim tanam Kedua pada bulan Juni – Oktober pada tahun 2023 ini.
Sudah lebih dari 50 persen dari luas sawah tersebut telah dipanen. Masyarakat di Desa Karanggetas sangat antusias menyambut datangnya panen raya padi dengan rasa suka cita.
Menurut keterangan dari koordinator penyuluh pertanian lapangan bapak Ahmad Jaenal Fudoli SST bahwa hasil rata-rata panen musim tanam Kesatu 2023 di Desa Karanggetas ini mencapai diatas 7 ton per hektar.
“Hasil panen padi sawah di desa karanggetas pada musim tanam rendeng (MT 1) tahun 2022/2023 rata-rata diatas 7 ton per hektar”. Kata Jaenal Fudoli.
Sementara itu, Karwati. A.Md selaku penyuluh pertanian lapangan (PPL) Desa Karanggetas membenarkan bahwa hasil rata-rata panen padi di wilayah binaannya tersebut bisa mencapai 1 ton per 100 bata.
“Alhamdulillah, hasil panen bagus bisa tembus 1 ton per 100 batanya’. Ucapnya.
Panen kali ini hasilnya sangat bagus, ditambah lagi harga jual padi kering panen (GKP) ditingkat petani mencapai lebih dari Rp 5.000 per kilogram. Sedangkan ditahun-tahun sebelumnya hanya dikisaran Rp. 3.500 – Rp. 4.000 saja.
Ini disampaikan oleh salah satu petani dari Kelompok Tani Lohjinawi Desa Karanggetas yang bernama Carwan ” Alhamdulillah, panen padi sekarang lagi bagus semua. Apalagi harga gabah kering panen mengalami kenaikan sehingga saya merasa senang sekali jerih payah selama ini tidak sia-sia dan bisa menikmati hasil panen,” ungkap Carwan.
Hal senada juga disampaikan oleh Daskin anggota kelompok tani Lohjinawi ” Waduh panen kali ini saya senang sekali. Padinya sangat bagus dan harganya lagi mahal. Padi kering panen sekarang nyampe Rp. 550.000 per kintalnya. Ya harapan saya sih harganya bisa stabil minimal segitu lah,” ucapnya.
Mengutip dari rejabar.repllubika.co.id ” bahwasannya harga gabah tetap tinggi ditingkat petani dari awal panen sampai saat ini karena banyaknya tengkulak dari demak, jawa tengah membeli gabah ke Indramayu.’
“Infonya di Demak gagal panen, mungkin itu sebabnya banyak tengkulak dari demak membeli gabah ke Indramayu. kata Sutatang wakil ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu”.
Harga gabah kering panen (GKP) yang saat ini bisa tembus sampai dengan Rp. 5.500 di tingkat petani merupakan angin segar yang sangat di nanti ketika panen raya tiba.
Harga gabah kering panen (GKP) pada MT 1 di Desa Karanggetas ada kenaikan dibandingkan pada waktu panen tahun sebelumnya. Pada saat ini harga GKP bisa mencapai Rp. 5.500 per kilogramnya.
Sudah menjadi kebiasaan harga gabah akan merosot tajam ketika panen raya dikarenakan stok yang melimpah ketika panen raya tiba.
Menurut keterangan salah seorang Petani dari Kelompok Tani Kriman Maju Desa Karanggetas yang bernama Warsan menjelaskan, biasanya saat panen raya musim tanam satu harga gabah kering panen (GKP) di kisaran Rp. 3.500-Rp. 4.000 ditingkat petani.
“Wah biasanya sih kalau panen musim satu (Rendeng) harga gabah tidak jauh dari Rp. 3.500-Rp. 3.700 per kilonya. Sekarang mah harga lagi bagus, bisa tembus sampai Rp. 5.500. saya juga langsung jual pas panen mumpung harga lagi bagus”.
Pemerintah bersama petani setempat berharap harga jual gabah kering panen ditingkat petani kedepannya bisa stabil seperti sekarang mengingat biaya produksi untuk tanaman padi sawah juga mengalami kenaikan.
Kemudian para penyuluh mengimbau kepada para petani untuk tetap waspada terhadap serangan hama dan penyakit pada musim selanjutnya sehingga produksi panen padi tetap terjaga.
Selanjutnya para petani pun tak lupa diimbau khususnya yang berada di Desa Karanggetas agar menjemur padi hasil panennya terlebih dahulu, mengingat cuaca yang saat ini sudah tidak ada hujan dan panas cukup tinggi sehingga tidak akan mengurangi kualitas gabah. Dan petani pun bisa mendapatkan harga yang lebih tinggi ketika menjual hasil panennya dengan kondisi gabah kering giling.
Mengingat harga jual gabah yang mengalami kenaikan cukup drastis ini, banyak petani yang menjual langsung gabah hasil panennya ke tengkulak. *** (Herwanto/Muhamad)






















