Oleh: Reni Rochaeni
Mahasiswa Magister Manajemen Pendidikan Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Kagetnews | Opini – Saat ini negara kita tercinta sedang ramai dengan pelantikan seorang pemimpin negara dan sebentar lagi kita juga akan dihadapkan dengan pemilihan calon pemimpin daerah baik itu gubernur,wali kota dan bupati.
Seringkali menjadi pertanyaan bersama bagaimana ketaatan terhadap pemimpin jika pemimpin yang memimpin adalah dari kalangan yang bukan menjadi pilihannya?
Tentu setiap permasalahan tidak dapat kita tanggapi sesuai dengan keinginan diri masing-masing melainkan harus berdasarkan kepada Al-Qur’an dan hadits Rasulullah Muhammad SAW dan kita akan membahas salah satu ayat Al-Qur’an yang menyebutkan tentang pentingnya ketaatan terhadap kepemimpinan.
Ketaatan terhadap pemimpin itu menjadi sangat mudah dan terbiasa dilakukan jika pemimpin yang sedang memimpin adalah pemimpin yang sangat diinginkan namun ketaatan terhadap pemimpin akan menjadi sebuah kesulitan bahkan menjadi ke engganan jika pemimpin yang menjadi pemimpin itu adalah bukan dan tidak sesuai dengan pilihan.
Bukan hanya di sebuah negara bahkan pada kelembagaan pun demikian, ketaatan terhadap pemimpin merupakan keharusan yang sangat utama bahkan menjadi sebuah kewajiban. Seperti terdapat dalam Al-Quran berikut:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا ٥٩
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nabi Muhammad) serta ulul amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunahnya) jika kamu beriman kepada Allah dan hari Akhir. Yang demikian itu lebih baik (bagimu) dan lebih bagus akibatnya (di dunia dan di akhirat).
Menurut beberapa tafsir menyebutkan bahwa kedudukan pemimpin untuk di ta’ati menjadi perintah ketiga setelah keta’atan kepada Allah SWT, dilanjutkan dengan keta’atan kepada Rasul Allah dan ketaatan kepada pemimpin, lalu bagaiman jika kepemimpinan itu bukan sebuah kepemimpinan yang di inginkan?
Kita dapat membaca pada hadist Rasulullah SAW berikut:
“Aku wasiatkan kalian agar bertaqwa kepada Allah, mendengar dan taat kepada pemimpin walaupun ia seorang hamba sahaya habasyah” (HR. At Tirmidzi)
Dalam hadist ini disebutkan bahwa kepemimpinan yang paling rendah sekalipun yang di pimpin oleh seorang hamba sahaya, maka kepemimpinan itu harus tetap di taati selama kepemimpinan itu dinilai sah dalam pengangkatannya/pelantikannya.
Lalu bagaimana dengan kepemimpinan dalam Lembaga-lembaga Pendidikan atau perusahaan, tentunya ini juga berlaku sama selama kepemimpinan itu diangkat dan disetujui dengan sah.
Selain menjaga ketaatan hal yang paling penting yang harus dilakukan sebagai warga kelembagaan baik itu dalam sebuah negara atau Lembaga Pendidikan adalah menjaga janji dan kesepakatan, oleh karena itu biasanya di sebuah Lembaga Pendidikan biasanya ada kesepakatan kerja, dan itu harus senantiasa ditaati sama dengan hal nya taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an sebagai berikut:
“Bahwa orang-orang yang berjanji setia kepadamu (Muhammad), sesungguhnya mereka hanya berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan-tangan mereka, maka barang siapa melanggar janji, sesungguhnya dia melanggar janjinya sendiri dan barang siapa menepati janjinya kepada Allah, maka Dia akan memberinya pahala yang besar” (Q.S. al Fath [48]: 10).
Mengapa ketaatan seseorang dalam kepemimpinan menjadi hal yang sangat penting bahkan menjadi ketaatan ketiga setelah Allah SWT dan RasulNya? Ada beberapa alas an yang nantinya sangat berdampak bagi kelembagaan itu sendiri, seperti berikut:
•Konsistensi Kekokohan pada Kelembagaan
Ketaatan yang dilakukan seorang anggota terhadap pemimpin akan berpengaruh pada kokohnya sebuah kelembagaan, ketika pemimpin menjalankan kebijakan yang konsisten akan menjadikan stabilitas semakin kokohnya kelembagaan itu sendiri.
• Meningkatkan Kepercayaan
Ketaatan kepada pemimpin membantu memperkuat kepercayaan terhadap lembaga. Ketika pemimpin dihormati dan diikuti, lembaga tersebut akan lebih dihargai oleh masyarakat. Kepercayaan ini sangat penting untuk mendapatkan dukungan dan keyakinan dari publik.
• Menyelesaikan Konflik atau Permasalahan
Mengikuti pemimpin dapat membantu menyelesaikan konflik. Ketika ada perbedaan pendapat, pemimpin yang diakui bisa menjadi penengah yang baik untuk mencari solusi yang diterima oleh semua pihak.
• Memaksimalkan Sumberdaya
Kepatuhan terhadap pemimpin memungkinkan penggunaan sumber daya yang lebih maksimal. Dengan adanya kepemimpinan yang jelas, alokasi sumber daya dapat dilakukan secara optimal, tidak ada ketimpangan anggaran, dan semua orang bekerja menuju tujuan yang sama sesuai dengan arahan dari satu kepemimpinan yang sama.