Pengelola Jurnal Lektur Keagamaan Studi Banding ke Jurnal Samara UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Tim Pengelolaan Jurnal Lektur Keagamaan dari Kemenag RI studi Banding ke Jurnal Samara UIN Ar-Raniry Banda Aceh, 26/5/2023. (Foto Istimewa)

Bagikan

Kagetnews | Banda Aceh – Belajar dari orang yang sukses adalah salah satu cara efektif untuk kita bisa termotivasi untuk sukses juga. Demikian kira-kira filosofi Jurnal Lektur Keagamaan (JLKa) yang nota bene Jurnal yang dikelola oleh Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi (PLKKMO) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI.

Atas dasar pertimbangan tersebut, Sebanyak 10 orang dari Pengelola Jurnal Lektur Keagamaan (JLKa) yang dinahkodai oleh Dr. Mulyawan Safwandy Nugraha berangkat menuju Banda Aceh untuk melakukan Studi Banding ke Jurnal Samara UIN Ar-Raniry Banda Aceh (24-26 Mei 2023).

Tujuan kegiatan adalah untuk silaturahmi dan belajar tentang proses Jurnal Samara menjadi Jurnal di Asia dengan Indeks SJR tinggi di Asia. Menurut Editor IIn Chief Jurnal Samara, Dr. Mursyid Jawas, bahwa pihaknya berproses sangat berdarah-darah untuk belajar bagaimana mengelola Jurnal agar dapat terindeks SCOPUS. “Kebijakan pimpinan sangat menentukan arah nasib Jurnal ilmiah, di samping pengelola Jurnal Samara harus patuh pada aturan jurnal dengan sistem OJS”, tandas Mursyid.

“Sebelum tahun 2019, jurnal Samara, adalah jurnal cetak print out yang dikelola secara manual, biasa dan yang penting Terbit. Penulis pun masih kebanyak dari internal UIN Ar-Raniry. Akhirnya kami belajar tentang apa itu OJS, bagaimana me-lay out tampilan OJS, sistem Pengelolaan Jurnal, review artikel dan lain sebagainya”, cerita Mursyid kepada rombongan.

Mulyawan selaku Editor IN Chief Jurnal Lektur Keagamaan sangat berterima kasih kepada pihak Jurnal Samara yang berkenan untuk menerima kunjungan dan mau berbagi pengalaman tentang proses pengelolaan Jurnal Samara langsung dari pelakunya.

“Kita berharap terjalin silaturahmi, kerja sama yang baik dan menguntungkan antara jurnal Lektur Keagamaan dengan Jurnal Samara”, pungkas Mulyawan. *** (MSN)

Berita lainnya