Kagetnews | Bekasi – Dituding aksi Unjuk Rasanya (Unras) ditunggangi oleh kepentingan pihak tertentu. Mahasiswa dan Pemuda Revolusi (MPR) Kota Bekasi yang melakukan aksi unjuk rasa menjadi marah besar.
Saat diwawancarai di depan Kejaksaan Kota Bekasi pada 25 Mei 2024, sang Koordinator Aksi menegaskan bahwasanya “Aksi kami sebagai sikap kritis, harusnya yang bersikap sikap kritis itu anggota DPRD, adapun mereka kritis hanya untuk kepentingan dirinya sendiri, dan pernyataan dewan pada aksi kami di ditunggangi itu keliru, dan kami sangat tersinggung,” ujar M. Ali Akbar selaku Jendral Lapangan Mahasiswa dan Pemuda Revolusi.
Tudingan yang dilontarkan oleh Solihin Ketua DPC partai PPP di salah satu media mengatakan bahwa aksi unjuk rasa yg di lakukan oleh masa Mahasiswa Pemuda Revolusi itu di sebut ditunggangi.
“Harusnya Solihin sebagai anggota dewan mendukung adanya aksi kita sebagai sosial kontrol kepemerintahan, bukan malah menuduh yang tidak-tidak yang katanya aksi Mahasiswa Pemuda Revolusi itu di tunggangi,” tegasnya.
“Ingat bahwasanya aksi kami tidak mempersoalkan persoalan hak prerogatif PJ Walikota Bekasi terkait mutasi dan rotasi, namun faktanya kepemimpinan Raden Gani adalah kepemimpinan yang gaduh, dan dewan selama ini kemana aja, tidak melakukan fungsinya, karena takut bersikap kritis pada PJ Walikota Bekasi, karena kepentingannya takut terganggu.” sambung Ali.
Dia menegaskan dengan adanya ungkapan fitnah dari Solihin, dirinya memastikan akan membuat gerakan sosialisasi kepada masyarakat Bekasi untuk tidak memilih Solihin sebagai Calon Walikota Bekasi, karena perilakunya itu tidak mencerminkan seorang pemimpin.
Diketahui bahwa Sholihin juga terseret dalam beberapa pemberitaan salah satunya terkait gratifikasi kepada pihak penyelenggara Pemilu. Sampai berita ini dinaikkan belum ada konfirmasi dari pihak yang bersangkutan yaitu Solihin selaku Ketua PPP Kota Bekasi. *** (Reizha)