Kagetnews | Indramayu – Temu silahturahmi Perempuan Se – Cipayung Kota Bekasi dengan tema Perempuan dan Revolusi ini adalah wujud kepedulian serta bukti nyata bahwa rekan rekan perempuan baik dari Sarinah, Kopri, KAMMI, GMKI, dan Kohati siap ambil sikap terkait isu Kota Bekasi tidak ramah perempuan dan anak.
“Kami ingin kota bekasi benar-benar kota yang layak dan ramah untuk anak dan perempua,” ujar Pipih selaku salah satu insiator pertemuan ini yang berasal dari Sarinah GMNI.
Para aktivis perempuan tersebut, akan mengambil langkah-langkah yang serius guna menjadikan Kota Bekasi ramah perempuan dan anak.
Adapun langkah-langkah yang akan ditempuh, yaitu dengan meminta pertanggungjawaban dari pihak-pihak terkait seperti Pemerintah dan Aparat penegak hukum. “Hal ini perlu diawasi dan diatasi bersama agar Kota Bekasi bisa menjadi kota yang ramah perempuan dan anak,” kata Pipih.
Dengan pertemuan yang berlangsung di hari Sabtu tanggal 25 Mei 2024 di Kedai bang Jay (Rawalumbu) tentunya memiliki berbagai alasan.
“Sebetulnya mungkin alasan utamanya ya karena kami sama sama organisasi Cipayung plus ya jadi kurang lebih masih dalam satu ideologi perjuangan yg sama, juga saya rasa kawan- kawan saya pun dari Kopri, Kohati, GMKI , GMNI, KAMMI merasakan keresahan yang sama yaitu maraknya kasus yang menimpa anak-anak dan perempuan di Kota Bekasi mungkin itu yang mendasarinya, ditambah beberapa bulan terkahir kan eskalasi kasusnya terus meningkat sehingga pertemuan ini menjadi titik awal pergerakan kami,” jelas Pipih tadi malam.
Perlu diketahui, Aktivis perempuan yang tergabung di Cipayung Kota Bekasi tersebut, masih melakukan konsolidasi terkait pembahasan isu perempuan dan anak di Kota Bekasi. *** (Reizha)