Optimalisasi Pembangunan SDM Melalui Pendidikan Pesantren di Indramayu 

Potret salah satu Ponpes di Indramayu. ( Gambar ilustrasi)

Bagikan

Oleh: Mukhtasor Zidan
Mahasiswa Prodi PAI STAI Sayid Sabiq Indramayu

 

Kagetnews | Opini – Pertumbuhan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) saat ini, menjadi salah satu fokus Pemerintah untuk memajukan suatu Negara. Dewasa ini, kajian-kajian atau buah pikir yang berkenaan dengan perkembangan pembangunan, dipengaruhi oleh kesadaran yang semakin menguat. Tentu hal ini menjadi angin segar untuk terus mensinergitaskan program-program dalam proses yang membawa keuntungan dan mendorong proses pembangunan nasional.

Dalam cakupan yang mengerucut, Indramayu menjadi salah satu daerah pemilik peranan dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) tersebut. Sebagaimana yang pernah ditegaskan oleh Nina Agustina, S.H, M.H., C.R.A selaku Bupati Indramayu, bahwa meningkatkan kualitas dan profesionalisme Sumber Daya Manusia (SDM) pada setiap sektor kehidupan, perlu dikolaborasikan dan peranan aktif dari masyarakat.

Namun, apakah sejauh ini masyarakat sudah pro-aktif terhadap program-program yang dicanangkan oleh pemerintah, dalam hal ini lingkup Kabupaten Indramayu khususnya limitasi dalam dunia pendidikan? Ini menjadi suatu pertanyaan mendasar penulis, untuk mengkaji bahwa pentingnya integrasi dan kolaborasi program-program pendidikan Islam, guna pengoptimalisasian pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui Pendidikan Pesantren di Indramayu.

Dalam beberapa literatur, sebagaimana yang ditulis dalam laman diskominfo Indramayu, terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi pemerintah. Seperti diantaranya: (1) Minimnya SDM yang berkualitas, (2) keterbatasan akses pendidikan, dan (3) tingginya angka putus sekolah. Tentu hal ini harus dipikirkan bersama untuk dicari win-win solution yang efektif, dan dapat diejawantahkan dalam sekup terkecil, yakni lembaga sekolah.

Rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, tidak terlepas dari rendahnya faktor pendidikan. Pada data yang dikeluarkan oleh Pemprov Jabar, menyebutkan bahwa, rata-rata masyarakat Indramayu lulusan SD dan atau SMP. Hal ini mengamini permasalahan tingginya angka putus sekolah di Indramayu.

Dalam artikel ini, penulis berusaha untuk memaparkan pentingnya Integrated And Colaboration Islamic Education Programs: Optimalisasi Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) Melalui Pendidikan Pesantren Di Indramayu, dengan dengan mengajukan dua pertanyaan: (1) Bagaimana peran Pesantren dalam pembangunan Sumber Daya Manusia? (2) Bagaimana cara membumikan program Pendidikan Islam dengan metode terintegrasi dan kolaborasi?. Tulisan ini akan menyajikan solusi untuk fenomena pendidikan di tengah masyarakat, dengan harapan agar terwujudnya pertumbuhan masyarakat dengan Sumber Daya Manusia yang berdaya saing, berkemajuan dan bermartabat.

Pembahasan

Peranan Pendidikan menjadi sangat penting guna peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan Pendidikan diharapkan mampu membentuk peserta didik yang dapat mengembangkan sikap, keterampilan, dan kecerdasan intelektualnya agar menjadi manusia yang terampil, cerdas, serta berakhlak mulia. Lalu bagaimana dengan peranan pendidikan Pesantren?

Pendidikan pesantren merupakan sebuah lembaga pendidikan yang menitikberatkan pada pendidikan agama dengan membekali santrinya berupa pengetahuan agama yang cukup, melalui kajian kitab kuning sebagai sumbernya. Mengutip dalam kajian Majlis Masyayikh, bahwa Pendidikan Pesantren  adalah sistem pendidikan yang berorientasi pada pendalaman agama dan akhlak.

Pesantren dalam hal ini memiliki beberapa ciri khas, diantaranya: (1) Kyai, sebagai figur sentral. (2) Santri, sebagi siswa yang belajar di Pesantren. (3) Masjid, sebagai pusat kegiatan pesantren. (4) Pondok, berupa asrama tempat santri tinggal. (5) Kajian kitab-kitab kuning atau klasik.

Pesantren sebagai subsistem pendidikan nasional merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia. Menurut Nurcholis Madjid,  pesantren tidak hanya identik dengan makna keislaman, tetapi juga mengandung makna keaslian (indigenouse) Indonesia. Pesantren merupakan hasil penyerapan akulturasi kebudayaan Hindu-Budha dan kebudayaan Islam yang kemudian menjelma menjadi lembaga pesantren yang kian hari semakin dinamis seperti dewasa ini.

Lalu bagaimana kemudian peran Pesantren dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia? Dalam bukunya, A. Muchaddam Faham menerangkan Pendidikan Pesantren meliputi: Pola pengasuhan, pembentukan karakter, dan perlindungan anak. Dalam sistem pendidikan tersebut, santri dilatih dan dibentuk untuk menyerap nilai-nilai adiluhung yang berorientasi agama Islam dan mempraktikkan pengetahuan dan nilai-nilai tersebut di dalam keseharian. Seperti: Ikhlas, sederhana, mandiri, berpengetahuan luas, berpikir kritis, dan dilatih untuk bertanggung jawab.

Berbanding lurus dan mengamini A. Muchaddam Faham dalam bukunya yang berjudul Pendidikan Pesantren, Ahmad Zaenuri, M.Si dalam jurnalnya yang berjudul “Pengembangan dan Pendidikan Karakter Kunci Dalam Membangun Kualitas SDM Unggul dan Berdaya saing” menegaskan bahwa, salah satu unsur terpenting dalam menunjang keunggulan dan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) adalah, melalui pengembangan dan pembangunan karakter SDM. Dengan memiliki Sumber Daya Manusia yang berkarakter,  akan menjadi prasarat bagi terbentuknya SDM yang berkualitas dan memadai.

Berita lainnya