Kagetnews | Indramayu – Ritual upacara Mapag Sri merupakan produk sosial masyarakat yang didalamnya memiliki fungsi sosial sebagai pengenalan nilai-nilai toleransi melalui kegiatan yang ada di setiap tahapan prosesinya. Pemerintah Desa Tenajar Lor, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu bersama masyarakat kerap melestarikan tradisi tersebut Mapag Sri. Selasa ( 9/5/2023 )
Mapag Sri adalah salah satu adat atau budaya masyarakat Indonesia khususnya Jawa dan Sunda yang dilaksanakan untuk menyambut datangnya panen raya sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa. Mapag Sri apabila ditilik dari bahasa Jawa halus mengandung arti menjemput padi. Dalam bahasa Jawa halus, mapag berarti menjemput, sedangkan sri dimaksudkan sebagai padi. Maksud dari menjemput padi adalah panen. Mapag Sri dilaksanakan dengan maksud sebagai ungkapan rasa syukur para petani kepada Tuhan Yang Maha Esa karena panen yang diharapkan telah tiba dengan hasil yang memuaskan.
Hal itu terlihat di Desa Tenajar Lor, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu yang menggelar kegiatan adat mapag sri. Kegiatan ini diawali dengan doa bersama dilanjutkan dengan panen perdana.
Kepala Desa Tenajar Lor Edy Supriyatna menjelaskan, adat dan budaya Indonesia sangat beranekaragam, karena begitu banyak warisan dari para leluhur kita.
” Kita sebagai generasi penerus sudah sepantasnya dan sepatutnya untuk melanjutkan tradisi adat dan budaya yang dari dulu telah ada, karena hal tersebut merupakan bagian dari pembentukan karakter dan jati diri kita.” ujarnya
Edy menambahkan, Di Indramayu sendiri khususnya di Desa Tenajar Lor sudah menjadi tradisi dan sering kita laksanakan tiap tahunnya, salah satunya yang pada hari ini kita laksanakan yaitu acara adat desa mapag sri.
“Acara ini merupakan bentuk syukur kita kepada allah swt serta menjalin tali silaturahmi antar warga masyarakat sehingga tercipta kondisi yang saling asah asih dan asuh.” tambahnya
Disamping itu Kades Tenajar lor berharap ketika panen di Desa Tenajar lor semoga hasil yang melimpah dan dapat dilancarkan.
Sementara itu Diman Suherman masyarakat Desa Tenajar Lor mengapresiasi apa yang telah di lakukan oleh pemdes Tenajar Lor
” Dengan dilaksanakan acara sakral Mapag Sri dan dengan di laksanakannya gelar budaya wayang kulit menjadi ajang silaturahmi antar warga masyarakat Tenajar lor dalam merajut suasana guyub.” Katanya. *** (Yaya/Muhamad)