Nabi Yunus AS, Selamat dari Perut Ikan pada 10 Muharram

Gambar ilustrasi. (Istimewa)

Bagikan

QS Al-Anbiya 87-88

وَ ذَا النُّوۡنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنۡ لَّنۡ نَّـقۡدِرَ عَلَيۡهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنۡ لَّاۤ اِلٰهَ اِلَّاۤ اَنۡتَ سُبۡحٰنَكَ ‌ۖ اِنِّىۡ كُنۡتُ مِنَ الظّٰلِمِيۡنَ‌*

فَاسۡتَجَبۡنَا لَهٗۙ وَنَجَّيۡنٰهُ مِنَ الۡـغَمِّ‌ؕ وَكَذٰلِكَ نُـنْجِى الۡمُؤۡمِنِيۡنَ*

“(87) Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, “Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zhalim.” (88) Maka Kami kabulkan (doa)nya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.”

 

Kagetnews | Religi – Ketika Nabi Yunus diutus oleh Allah untuk menyeru penduduk Ninawa (Mosul Irak) agar menyembah Allah, Nabi Yunus mendapatkan tantangan dan penolakan sehingga membuatnya marah dan pergi.

Nabi Yunus AS, hidup tahun 820-750 SM, adalah seorang rasul yang diutus Allah SWT untuk berdakwah kepada penduduk Ninawa, Irak.

Tidak tahan dengan penolakan dan olok-olokan penduduk Ninawa, Nabi Yunus lebih suka meninggalkan mereka ketimbang diam dan tinggal bersamanya di negeri itu, padahal saat itu Allah belum mengijinkan untuk pergi meninggalkan mereka.

Dalam kepergiannya, Nabi Yunus bergabung dengan penumpang kapal yang hendak bertolak. Di tengah pelayaran, kapal yang ditumpangi beliau dilanda badai dahsyat.

Para penumpang harus membuang salah satu orang untuk meringankan beban kapal. Nabi Yunus AS terpilih setelah tiga kali pengundian. Beliau rela ditelan ikan paus raksasa sebagai bentuk penebusan dosa atas kesalahannya.

Di dalam perut ikan, Nabi Yunus a.s. tidak putus asa. Beliau terus berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Lailaha illa Anta subhanaka inni kuntu minadhdhalimin.

“Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.”

Atas pertolongan Allah SWT, ikan tersebut memuntahkan Nabi Yunus AS ke sebuah pantai tandus pada hari kesepuluh Bulan Muharram.

Nabi Yunus AS bersyukur atas keselamatannya dan kembali ke Ninawa.

Beliau mendapati kaumnya telah bertobat dan memohon ampunan kepada Allah Swt. Atas pertobatan mereka, Allah SWT mencabut azab yang telah dipersiapkan.

Kisah Nabi Yunus AS memiliki pesan pentingnya kesabaran dan kepatuhan kepada Allah SWT.

____

Heri Lintang Songo
Dosen Institut Ilmu Al Quran, IIQ Annur Yogyakarta, Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam STAIYO Yogyakarta dan A’wan Syuriyah PWNU DIY.

Berita lainnya