Kagetnews | Indramayu – Pada 21 Januari 2024, di ruang pertemuan utama STAI Sayid Sabiq Indramayu, diselenggarakan mimbar sejajar dengan penuh semangat dan dedikasi. Kegiatan ini mengusung subtema evaluasi kinerja nasional demi menjemput generasi emas 2045.
Dalam sambutannya Presiden Mahasiswa STAI Sayid sabiq Indramayu menegaskan “Rezim yang berkuasa saat ini,baik kepala daerah maupun kepala negara telah bertentangan dengan hadis nabi
يَسِّرُوا وَلَا تُعَسِّرُوا وَبَشِّرُوا وَلَا تُنَفِّرُوا
“Permudahlah dan jangan persulit, berilah buatlah mereka gembira dan jangan kau takut-takuti.”
Rezim saat ini mempersulit setiap aksi kritis dan menakutnakuti sosok yang terlalu vocal dalam mengkritisi kebijakan dan keputusan pemerintah” tegasnya.
Perwakilan Ketua Yayasan STAI Sayid Sabiq Indramayu M. Taufid Hidayat membuka acara dengan menyampaikan pentingnya gerakan Mahasiswa dengan budaya kritisnya, serta menyayangkan degradasi demokrasi saat ini karna sarat akan kepentingan, beliau berharap mahasiswa bisa kembali kepada identitasnya yang kritis dan menjadi agen perubahan di tengah-tengah masyarakat.
Melalui mimbar sejajar ini BEM STAI Sayid sabiq Indramayu menyatakan sikap seperti teks di bawah ini:
Kami Mahasiswa STAI Sayid Sabiq Indramayu yang tergabung dalam BEM PTNU Se Nusantara
untuk mencegah semakin parahnya kondisi demokrasi Indonesia maka kita menyatakan sikap :
1. Negara harus memulihkan hak masyarakat dan mengehentikan represif aparat kepada
warga yang bersuara kritis di bidang HAM, lingkungan, hak perempuan atau kesetaraan
gender, hak-hak adat dan anti korupsi, juga isu keragaman atau inklusifitas.
2. Negara harus memulihkan penegakan hukum atau atas korupsi, pelanggaran berat hak
asasi, dan kejahatan ekologis yang merusak bumi dan merenggut hak -hak generasi mendatang.
3. Memilih pemimpin dalam seluruh tingkatan yang faham terhadap hak asasi, punya integritas tinggi, tidak punya jekak melalukan pelanggaran hak asasi dan kekuasan inklusif dan menjunjung kesetaraan.
4. Menghentikan segala bentuk penggunaan aparat penegak hukum, untuk hal-hal apapun, kecuali bagi penegakan hukum yang jujur, adil dan bermartabat.
5. Negara harus memilihkan integritas badan pengawas seperti DPR, dan stop menyalahgunakan penegak hukum seperti KPK maupun MK demi kepentingan keluarga dan golongan sendiri.
6. Menjaga pemilu jujur, adil, damai, bermartabat dan inklusif dan rakyat harus bergerak bersama mencegah politik dinasti, dan kembalinya tirani.
7. Mahasiswa harus segera mengkonsolidasikan diri dan mengambil tantangan sejarah untuk berdiri tegak menjadi tonggak demokrasi dengan menolak kembalinya orde baru, dan republik rasa kerajaan.
8. Rakyat, Mahasiswa, Pers Bersatu untuk Supremasi hukum Indonesia.
9. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat mulai dari buruh, petani, nelayan, dan seluruh masyarakat Indonesia untuk menggelorakan dan mengawal PEMILU tahun 2024 yang penuh kejujuran, keadilan, dan demokratis, tanpa intervensi Penguasa,POLRI dan Presiden.
Perlu diketahui, pemateri dalam mimbar sejajar di isi oleh Urip Brian Triandri (Akademisi Unwir), Trio Pramuji (Ketua Orda Ika Darma Ayu Bandung), dan Sofyan Taher (Perwakilan BEM PTNU Jabar). Serta dihadiri sekitar 70 orang mahasiswa dari beberapa kampus di Indramayu dan Jawa Barat. *** (Firdaus)