Oleh: Dr. Suhaeli, M. Si.
Kagetnews | Ilmiah – Sikap yang bijak selalu mencari titik temu atau setidaknya mencari kesamamaan antar ajaran agama dengan sains, bukannya memertentangkan antar keduanya. Ajaran agama bukan hanya masalah akidah/keyakinan, ibadah berupa hubungan dengan Allah, tetapi masalah kuantum muamalah, seperti ekonomi, politik, sainstek, dll. Dalam kaitannya dengan urusan dunia (baca: sains) Rasulullah sendiri bersabda, “أَنْتُمْ أَعْلَمُ بِأَمْرِ دُنْيَاكُمْ (Kamu lebih mengetahui urusan duniamu).” (HR. Muslim, no. 2363)
Demikian pula, Rasulullah SAW tidak lebih tahu tentang ilmu pengobatan.
عَنْ سَعْدٍ، قَالَ: مَرِضْتُ مَرَضًا أَتَانِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعُودُنِي فَوَضَعَ يَدَهُ بَيْنَ ثَدْيَيَّ حَتَّى وَجَدْتُ بَرْدَهَا عَلَى فُؤَادِي فَقَالَ: «إِنَّكَ رَجُلٌ مَفْئُودٌ، ائْتِ الْحَارِثَ بْنَ كَلَدَةَ أَخَا ثَقِيفٍ فَإِنَّهُ رَجُلٌ يَتَطَبَّبُ فَلْيَأْخُذْ سَبْعَ تَمَرَاتٍ مِنْ عَجْوَةِ الْمَدِينَةِ فَلْيَجَأْهُنَّ بِنَوَاهُنَّ ثُمَّ لِيَلُدَّكَ بِهِنَّ
“Dari sahabat Sa’ad mengisahkan, pada suatu hari aku menderita sakit, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjengukku, beliau meletakkan tangannya di tengah dadaku, sampai-sampai jantungku merasakan sejuknya tangan beliau. Kemudian beliau bersabda, ‘Sesungguhnya Engkau menderita penyakit jantung. Temuilah Al-Harits bin Kaladah dari Bani Tsaqif, karena sesungguhnya dia adalah seorang tabib (dokter). Dan hendaknya dia (Al-Harits bin Kaladah) mengambil tujuh buah kurma ‘ajwah, kemudian ditumbuk beserta biji-bijinya, kemudian meminumkanmu dengannya).” (HR. Abu Daud, no. 3875. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini dha’if)
Tidak bisa dipungkiri, masih banyak ayat-ayat Alquran dan hadits nabi yg berkaitan dengan sains(tek) yang belum bisa dipahami dan berpotensi bertententangan dengan temuan/fakta sains. Namun, di sisi lain sains modern juga banyak yang belum bisa menjelaskan semua fenomena alam. Selain itu, banyak juga teori sains tergugurkan oleh teori baru, seperti teori yang menyatakan bahwa alam semesta dalam keadaan statis dan tidak berubah. Tidak tanggung-tanggung yang menyatakan anggapan itu adalah Einstein.
Di dalam Alquran terdapat ayat yang sangat terkenal, “اِنَّمَآ اَمْرُهٗٓ اِذَآ اَرَادَ شَيْـًٔاۖ اَنْ يَّقُوْلَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ (Sesungguhnya ketetapan-Nya, jika Dia menghendaki sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka, jadilah (sesuatu) itu)”. Sampai era Kuantum, kandungan makna ayat itu masih menjadi kajian para ahli tafsir. “Jadilah! Maka, jadilah (sesuatu) itu” bisa dimaknai bahwa suatu peristiwa (Kosmologi) bisa berlangsung super cepat melebihi kecepatan cahaya. Dalam sejarah Kosmologi terdapat Era Inflasi Kosmik, yang prosesnya sekitar 10-³⁶ detik pasca big bang. Belum lagi pada era Planck, yaitu 10-⁴³ detik pasca big bang. Pada era Planck yang ada hanyalah Busa Kuantum dengan karakter KETIDAKPASTIAN. mengutip ucapan pakar, “Energi muncul dari kondisi ketidakpastian.”
Wallahualam Bissawab.