Oleh: KH Heri Kuswanto, M. Si.
Kagetnews | Indramayu – Menangis merupakan suatu cara meluapkan emosi seorang manusia, namun menangis juga menjadi sebuah isyarat kedekatan seseorang dengan Tuhannya, berikut kisahnya.
Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim Nabi Muhammad SAW bersabda sebagai berikut:
“Tiada pelupuk mata yang tergenangi dengan air mata melainkan pasti diharamkan jasadnya dari neraka, dan tiada air mata yang mengalir pada pipi melainkan akan dihapuskan daripadanya suatu kotoran dan kehinaan, dan apabila ada seseorang di antara umat yang menangis niscaya mereka akan dirahmati. Tiada suatu amal pun kecuali bernilai seperti kadar dan timbangannya, kecuali tetesan air mata., Sesungguhnya air mata itu dapat memadamkan samudera api neraka. Air mata itu bukti kasih sayang yang ditanamkan oleh Allah di hati hamba-hamba-Nya. Sesungguhnya Allah menyayangi hamba-hamba-Nya yang penyayang“
Siti Aisyah RA pernah bertanya kepada Rasulullah Muhammad SAW “Apakah ada umatmu yang nanti masuk surga tanpa hisab? “ Beliau Baginda Muhammad menjawab, “Ada, yaitu orang yang mengenang dosanya lalu ia menangis.“
Zaid bin Arqam meriwayatkan terkait seorang lelaki yang pernah bertanya kepada Rasulullah Muhammad SAW, yakni: “Wahai Rasulullah! Bagaimana caranya aku menghindar dari neraka?“ Nabi saw menjawab, “Dengan linangan air matamu.
Sesunggguhnya kedua mata yang menangis karena takut pada Allah tidak akan tersentuh api neraka“ (HR.Ibnu Abi Dunya dan Al-Ashbahani).
Selanjutnya, Abu Hazim berkata, “Jibril AS turun kepada Nabi saw yang di sisinya ada seorang lelaki yang sedang menangis. Jibril bertanya kepada Nabi Muhammad SAW ‘Siapa ini?’ Nabi menjawab, ‘Ia adalah si Fulan.‘ Kemudian Jibril as berkata, “Sesungguhnya kami menimbang amal-amal anak Adam semuanya kecuali tangisan. Sesungguhnya Allah memadamkan lautan api neraka jahanam dengan setetes air mata.‘
Begitupun kisah Umar bin Khattab RA, sahabat yang terkenal sebagai orang yang sangat keras, pemberani, dan ditakuti musuh-musuhnya, tetapi dalam setiap ibadah, hatinya selalu khusyuk dan air matanya mengalir deras. Pada wajah Umar terdapat garis hitam seperti tali karena banyaknya menangis. Bahkan pernah pada suatu malam, ketika berzikir dan membaca sebuah ayat, ia menangis tersedu-sedu sampai tersungkur jatuh. Ia terus berada di rumahnya sehingga orang-orang menyangka ia sedang sakit
____
Heri Lintang Songo
Dosen Institut Ilmu Al Quran, IIQ Annur Yogyakarta, Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam STAIYO Yogyakarta dan A’wan Syuriyah PWNU DIY.