Menangis (Bagian 3) Cara Menangis

Gambar ilustrasi. (Sumber: Rawpixel)

Bagikan

Oleh: KH. Heri Kuswanto, M.Si.

Kagetnews | Religi – Perkara yang melembutkan dan melunakkan hati bahkan sampai meneteskan air mata, adalah menangis karena takut pada Allah. Adapun caranya adalah:

Baca: Menangis (Bagian 2) Aneka Tangisan

1. Mengenal Allah (keagungan nama, sifat dan ciptaan-Nya)

Mengenal  dan mengetahui sebenarnya (ma’rifat) akan keagungan-Nya. Ma’rifat ini akan melahirkan cinta, berharap bertemu dan takut kepada-Nya. Orang cinta menangis karena rindu kepada kekasihnya.

2. Membaca Al-Qur’an, merenungi maknanya dan meresapkannya dalam hati

“Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al-Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur wajah mereka sambil bersujud, dan mereka berkata: “Maha Suci Tuhan kami, Sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi.” Dan mereka menyungkurkan wajah sambil menangis dan mereka bertambah khusyu’,” (QS Al-Israa’: 107-109)

Sebagian ulama salaf ketika membaca ayat namun tidak membekas di hati maka dia mengulangnya lagi.

3. Banyak dzikir kepada Allah

Tujuh golongan yang mendapatkan naungan adalah yang berdzikir kepada Allah kemudian menangis.

4. Memperbanyak ketaatan kepada Allah

Dari Abu Muawiyah Al-Aswad, berkata Ahmad bin Sahal, “Barangsiapa yang banyak jujur kepada Allah maka air matamu akan keluar dan Allah akan menjawab doamu.”

5. Mengingat mati

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَكْثِرُوا مِنْ ذِكْرِ هَاذِمِ اللَّذَاتِ الْمَوْتِ»

Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Perbanyaklah mengingat hal yang memutus kenikmatan, yakni kematian,” (HR. Ahmad ).

6. Makan yang halal

Dalam pandangan Islam, antara hati dan makanan halal memiliki kaitan erat.

عَنْ أَبِي عَبْدِ اللهِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا ,

أَلاَ وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ   مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ  أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ [رواه البخاري ومسلم]

Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka buruklah seluruh tubuh; ketahuilah bahwa dia adalah hati,“

7. Mendengarkan nasihat dengan seksama

عن العرباض بن سارية قال :

Dari Al ‘Irbadh bin Sariyah ra, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  menasihatkan kepada kami dengan satu nasihat yang menggetarkan hati-hati kami dan air mata pun berlinang karenanya. Maka ketika itu kami mengatakan,’ Wahai Rasulullah, nasihat ini seperti nasihat orang yang mau mengucapkan selamat tinggal, karena itu berilah wasiat kepada kami.’ Beliau pun bersabda, “Aku wasiatkan kepada kalian bertakwa kepada Allah, untuk mendengar dan taat, walaupun yang memerintah kalian itu seorang budak. Dan barangsiapa di antara kalian yang masih hidup sepeninggalku, niscaya dia akan melihat perselisihan yang banyak. Karena itu wajib atas kalian untuk berpegang dengan sunnahku dan sunnahnya Al Khulafa’ Ar Rasyidin yang mendapatkan petunjuk. Pegang erat-erat sunnah itu dengan gigi geraham kalian. Dan hati-hati kalian dari perkara-perkara baru, karena setiap perkara baru (bid‘ah) itu sesat,” (HR. Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah)

8. Mengingat hari kiamat, minimnya bekal dan takut kepada Allah

Abu Hurairah menangis di saat ia sakit. Ia ditanya, “Apa yang membuatmu menangis?” Dia berkata, “Saya tidak menangisi dunia kalian ini. Saya menangis karena panjangnya perjalanan ini dan sedikitnya bekal yang kumiliki. Ketika masuk di sore hari saya tidak tahu apakah saya dimatikan untuk surga atau neraka.”

9. Ziarah kubur

عن أنس رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ” كنت نهيتكم عن زيارة القبور ألا فزوروها ؛ فإنها ترق القلب وتدمع العين وتذكر الآخرة ولا تقولوا هجراً ” . ‌

رواه أحمد ( 13075 ) وصححه الشيخ الألباني في ” صحيح الجامع ” ( 4584 ) .

Dari Anas Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah saw bersabda, “Dulu aku pernah melarang kalian berziarah kubur, sekarang berziarahlah kalian ke kuburan karena itu akan melembutkan hati, mengalirkan air mata, mengingatkan kalian kepada akhirat dan tidak mengatakan yang buruk,” (HR. Muslim dari Buraidah bin Hushaib).

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : زار النبي صلى الله عليه وسلم قبر أمه فبكى , وأبكى من حوله (رواه مسلم)

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, dia berkata, “Nabi berziarah kubur ibunya kemudian beliau menangis dan membuat orang di sekelilingnya menangis,” (HR Muslim)

____

Penulis adalah Pengasuh Pondok Pesantren Lintang Songo Yogya dengan kontak 0857 1645 8522. Serta berprofesi sebagai Dosen Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Annur Yogyakarta dan Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Yogyakarta (STAIYO). Kemudia menjabat di A’wan Syuriah PWNU DIY.

Berita lainnya