Oleh: KH. Heri Kuswanto, M. Si.
Kagetnews | Religi – Ketika terjadinya hari kiamat banyak terjadi fenomena bencana alam dengan skala besar, di mana fenomena tersebut saling menghancurkan satu sama lainnya, seperti gunung yang dihancurkan atau laut yang airnya meluap ke daratan. Pada tulisan kali ini penulis akan sedikit membahas terkait fenomena Laut ketika terjadi hari kiamat. Berikut penjelasan singkatnya!
Baca: Gambaran Gunung pada Hari Kiamat
1) QS at-Takwir 6
وَإِذَا ٱلْبِحَارُ سُجِّرَتْ
“dan apabila lautan dijadikan meluap”
Tafsir:
Ini merupakan perkara yang sangat mengerikan. Makna dari sisi bahasanya,
الْبِحَارُ
Mencakup seluruh kumpulan air mencakup seperti lautan, selat, sungai, danau dll
2) QS Al-Furqan 53
وَهُوَ الَّذِي مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هَٰذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَٰذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَحِجْرًا مَّحْجُورًا
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan), yang ini tawar dan segar dan yang lain sangat asin lagi pahit, dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak bisa ditembus.”
Sehingga terkadang sungai juga disebut الْبِحَارُ dalam bahasa arab. Dan kita tahu bahwa sungai terpisah dari lautan. Diantara keduanya ada penghalang sehingga tidak bercampur.
Allah berfirman وَإِذَا الْبِحَارُ سُجِّرَتْ yaitu “tatkala lautan di-tasjir”. Ini sama dengan firman Allah :
وَالْبَحْرِ الْمَسْجُورِ
“Dan demi laut yang dinyalakan” (QS At-Thuur : 6)
Terdapat khilaf tentang makna سُجِّرَتْ di kalangan para ahli tafsir. Ada yang mengatakan artinya أُوقِدَتْ “dinyalakan” dan ada yang mengartikan dengan مُلِئَتْ yaitu “penuh” kemudian meluap keluar dari lautan (Tafsir At-Thobari 21/568).
Kita tahu bahwa air laut di dunia ini menutupi lebih dari 2/3 permukaan bumi ini, lebih dari 70% isinya adalah air laut. Tanah yang kita pijak ini bagiannya kurang dari 30%. Kebanyakannya diisi oleh air dengan berbagai macam jenisnya, ada lautan, ada sungai, ada danau, ada selat, dan lainnya. Pada hari kiamat kelak Allah akan menjadikan air laut tersebut penuh lalu meluap dan kemudian terjadi banjir hebat sehingga para ulama mengatakan bahwa seluruh air akan bersatu. Yang tadinya Allah menjadikan barzakh yaitu adanya pemisah/pembeda antara air laut dan air sungai, maka Allah akan angkat mengangkat barzakh tersebut sehingga bercampurlah dan bersatu padu antara air asin dan air tawar.
Mujahid berkata
فُجِّرَ بَعْضُهَا فِي بَعْضٍ، الْعَذْبُ وَالْمِلْحُ، فَصَارَتِ الْبُحُورُ كُلُّهَا بَحْرًا وَاحِدًا
“Meluap sehingga bercampur satu dengan yang lainnya, yang tawar dengan yang asin, maka jadilah seluruh lautan menjadi satu lautan” (Tafsir Al-Qurthubi)
Ini jika kita bawakan makna سُجِّرَتْ dengan مُلِئَتْ “penuh”
Adapun pendapat yang menyatakan سُجِّرَتْ yang lain kata para ulama adalah أُوقِدَتْ “dinyalakan” sehingga bermakna “tatkala air lautan dinyalakan oleh Allah”.
Ibnu ‘Abbas berkata :
أُوقِدَتْ فَصَارَتْ نَارًا تَضْطَرِمُ
“Lautan dinyalakan hingga menjadi api yang bergejolak” (Tafsir al-Qurthubi )
Dan sebagian salaf memaknakan سُجِّرَتْ dengan يَبِسَتْ “kering”. Qotadah berkata :
ذَهَبَ مَاؤُهَا فَلَمْ يَبْقَ فِيهَا قَطْرَةٌ
“Kering airnya hingga tidak tersisa meskipun hanya setetes” (Tafsir Al-Baghowi)
Maka kondisi air laut pertama kali tatkala terjadi hari kiamat yaitu air laut tersebut akan meluap kemudian meluber lalu bergabung antara air sungai dan air laut, antara air asin dan air tawar, kemudian Allah menyalakan air tersebut, Allah akan membakar air tersebut sehingga yang tadinya berupa lautan air menjadi lautan api. Setelah itu jadilah laut menjadi kering.
Hanya Allah yang mengetahui bagaimana caranya lautan air dibakar. Allah mampu mengubah kondisi yang satu menjadi kondisi yang lain. Seperti apa yang dialami oleh Nabi Ibrahim ketika Allah menjadikan api yang seharusnya membakar kemudian menjadi dingin dan penyelamat bagi Ibrahim. Allah berfirman :
قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ
Kami berfirman, “Wahai api! Jadilah engkau dingin dan keselamatan bagi Ibrahim.” (QS Al-Anbiya : 69)
Begitupun Allah juga mampu menjadikan air laut menjadi api yang menyala. Oleh karena itu, sebagian ulama menyatakan bahwa air dengan rumus H20 yang tersusun dari hidrogen dan oksigen Allah melepaskan dua molekul tersebut kemudian membakar dua molekul tersebut sehingga menjadi lautan api. Hanya Allah yang mengetahui caranya yang jelas lautan air kelak akan menjadi lautan api, dan ini menambah kengerian dan kedahsyatan hari kiamat.
____
P. Heri Pesantren Lintang Songo Yogya
0857 1645 8522. Dosen Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Annur Yogyakarta dan Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIYO) Yogyakarta, A’wan Syuriyah PWNU DIY.