Oleh: KH. Heri Kuswanto, M. Si.
Kgetnews | Religi – Zakat adalah kewajiban dalam agama Islam yang berarti memberikan sebagian dari harta yang dimiliki kepada golongan yang membutuhkan. Zakat adalah salah satu dari lima rukun Islam yang memegang peranan penting dalam menyokong kegiatan sosial dan ekonomi umat Islam. Zakat memiliki tujuan untuk menyucikan harta, memperbaiki kondisi sosial, dan memberikan bantuan kepada yang membutuhkan. Adapun jenis-jenisnya sebagai berikut:
1) Zakat Nafs (Badan) atau Zakat Fitrah
HR. Bukhari Muslim
فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الْفِطْرِ مِنْ رَمَضَانَ عَلَى النَّاسِ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ عَلَى كُلِّ حُرٍّ أَوْ عَبْدٍ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى مِنْ الْمُسْلِمِينَ
“Rasulullah saw mewajibkan zakat fitrah di bulan Ramadhan kepada manusia yaitu satu sha’ kurma atau gandum kepada setiap orang merdeka, budak laki-laki atau orang perempuan dari kaum Muslimin.”
Bentuknya bahan makanan pokok daerah setempat, untuk Indonesia sekitar 2,5 kg beras per orang (ada pendapat 2,7 kg dll)
2) Zakat Mal
Syekh an-Nawawi Banten dalam Nihayatz Zain
وزكاة مال وهي واجبة في ثمانية أصناف من أجناس المال وهي الذهب والفضة والزروع والنخل والعنب والإبل والبقر والغنم
Zakat mal wajib di dalam delapan jenis harta, yaitu:
• Emas
• Perak
• Hasil pertanian (bahan pokok)
• Kurma
• Anggur
• Unta
• Sapi
• Kambing
إلى أن قال– وأما عروض التجارة فهي ترجع للذهب والفضة لأن زكاتها تتعلق بقيمتها، وهي إنما تكون منهما
Aset perdagangan dikembalikan pada golongan emas dan perak, zakatnya dengan krus emas dan perak.
3) Ulama Kontemporer
Syekh Wahbah az-Zuhaili dalam al-Fiqh al-Islami, Syekh Yusuf al-Qardawi dalam Fiqhuz Zakah, dll:
aset zakat termasuk juga , yaitu
• Uang (bank note)
• Hasil profesi,
• Hadiah yang diterima seseorang
Pendalilan
A. HR. Ahmad ibn Hanbal
عن ابن عباس في الرجل يستفيد المال قال يزكيه حين يستفيد
Dari Ibn ‘Abbas tentang seseorang yang memperoleh harta, lalu Ibn ‘Abbas berkata: “Hendaknya ia menzakatinya pada saat memperolehnya”
B. HR. Abu Ishaq & Sufyan ats-Tsauri
عن هبيرة بن يريم قال: كان عبد الله ابن مسعود يعطينا العطاء في زبل صغارثم يأخذ منها زكاة
Dari Habirah ibn Yarim berkata: ‘Abdullah ibn Mas’ud memberi kami suatu pemberian di dalam keranjang kecil, kemudian beliau mengambil zakat dari pemberian tersebut.”
C. Riwayat dari Umar ibn ‘Abdul ‘Aziz
ذكر أبو عبيد أنه كان إذا أعطى الرجل عُمَالته أخذ منها الزكاة، وإذا رد المظالم أخذ منها الزكاة، وكان يأخذ الزكاة من الأعطية إذا خرجت لأصحابها
“Abu ‘Ubaid menyebutkan bahwa Umar ibn ‘Abdul ‘Aziz memberi upah seorang pekerja, maka beliau mengambil zakat darinya, ketika mengembalikan madhalim (harta yang diambil secara zalim), maka beliau mengambil zakat darinya, dan beliau mengambil zakat dari ‘athiyah (pemberian) saat dibagikan pada pemiliknya.”
____
P. Heri Pesantren Lintang Songo Yogya
0859 0121 5953, Dosen Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Annur Yogyakarta dan Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIYO) Yogyakarta, A’wan Syuriyah PWNU DIY.