Iman Dimabuk Cinta (Bagian 2)

Gambar ilustrasi bersumber dari Pixabay.

Bagikan

Oleh: P. Heri

Kagetnews | Religi – Syekh M Nawawi Banten dalam Kasyifatus Saja disebutkan ada lima derajat orang-orang yang beriman di sisi Allah.

Derajat keimanan menurut Syaikh bisa baca di link berikut:

Baca: Iman kepada Allah (Bagian 1)

kita sebagai manusia biasa tidak perlu menilai tingkat keimanan orang lain karena semua mendapatkan petunjuk dari sumber yang sama, yaitu Allah.

Keimanan dua kategori pertama dapat diupayakan (wilayah ikhtiar manusia). Dan tingkatan berikutnya merupakan laduni, wahbi, atau anugerah ilahi yang tidak bisa diikhtiarkan karena didasarkan pada kehendak Allah.

والواجب على الشخص أحد القسمين الأولين أما الثلاثة الآخر فعلوم ربانية يخص بها من يشاء من عباده
“Seseorang wajib berada di dua level pertama. Sedangkan tiga level setelah itu adalah ilmu rabbani [anugerah ilahi] yang Allah berikan secara khusus kepada sejumlah hamba-Nya yang dikehendaki,”

Selanjutnya, menurut Syekh Ibnu Athaillah dalam Al-Hikam, terdapat satu tingkatan lagi di atas yg 5 itu, yaitu:

Tingkatan Keenam, Iman pada Tingkat Maqam Baqa

Pada maqam ini, seseorang yang semakin tenggelam dalam fana justru bertambah baqa. Semakin mabuk cinta kepada Allah, orang ini semakin sadar. Semakin mengakui keesaan Allah, orang ini bertambah adab kepada makhluk-Nya.

وقد قال أبو بكر الصديق رضي الله عنه لعائشة رضي الله عنها لما نزلت براءتها من الإفك على لسان رسول الله صلى الله عليه و سلم : يا عائشة اشكري رسول الله صلى الله عليه و سلم فقالت : والله لا أشكر إلا الله

Sahabat Abu Bakar al-Ṣiddîq RA memerintahkan Aisyah RA ketika turun ayat pembebasannya dari fitnah melalui lisan Rasulullah,
Abu Bakar berkata ‘Wahai A‘isyah, sampaikan ucapan terima kasih kepada Rasulullah!, “Demi Allah, aku tidak akan berterima kasih kecuali kepada Allah,’ jawab Aisyah RA.

دلها أبو بكر رضي الله عنه على المقام الأكمل مقام البقاء المقتضي لإثبات الآثار وقد قال الله تعالى أن اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ. وقال صلى الله عليه و سلم لا يشكر الله من لا يشكر الناس. وكانت هي في ذلك الوقت مصطلمة عن شاهدها غائبة عن الآثار فلم تشهد إلا الواحد القهار
Sahabat Abu Bakar al-Ṣiddiq RA lalu menunjukinya dengan maqam yang lebih sempurna, yaitu maqam baqa yang menuntut ketetapan eksistensi ciptaan-Nya.

QS Luqman 14
“Bersyukurlah kepada-Ku dan bersyukurlah kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada-Ku tempat kembali,”

Rasulullah SAW bersabda, “Tidak dianggap bersyukur kepada Allah kalau tidak berterima kasih kepada orang lain.” Tentu saja ketika itu Siti Aisyah sedang tercabut dari penglihatannya dan lenyap dari ciptaan-Nya sehingga ia hanya menyaksikan Allah yang maha esa dan maha perkasa.”

Begitulah beberapa contoh orang-orang beriman dari kalangan sahabat Nabi, semakin tinggi iman (semakin mengakui keesaan Allah), maka orang beriman ini semakin bertambah adab pula kepada makhluk-Nya.
____
Penulis adalah pengurus Pesantren Lintang Songo Yogya, dengan kontak 0857 1645 8522. Sekaligus Dosen Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Annur Yogyakarta dan Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIYO) Yogyakarta.

Berita lainnya