Oleh : KH. Heri Kuswanto
Kagetnews | Religi – Rasul Allah (Utusan Allah) memiliki sifat mustahil bagi dirinya, yang mana pada sifat tersebut tidak dimiliki oleh para Rosul Allah maupun Nabi Allah. karena Allah telah menjaganya dari perbuatan-perbuatan buruk, keji maupun hina.
1) Berikut adalah sifat-sifat mustahil bagi Rosul Allah;
A. Kidzib (Bohong) seorang Rosul Allah lisannya terjaga dari perkataan/bohong maupun dusta, yang mana jika sifat tersebut tersemat pada diri seorang Rosul Allah maka kewahyuan maupun firman Allah yang diterimanya tidak akan dipercayai oleh kaum maupun umatnya.
B. Khianah (Berkhianat atau tidak dipercaya) seorang Rasul tidak mungkin memiliki sifat khianat karena Rasul memiliki tugas kenabian yang diberikan Allah SWT. Demi terlaksananya tugas itu, mereka selalu menjaga jiwa dan raganya dari perbuatan-perbuatan dosa sehingga kepercayaan umat manusia terhadap dirinya senantiasa terjaga.
C. Kitman (Menyembunyikan) merupakan sifat mustahil yang ada pada diri Rosul Allah, sangat tidak mungkin Rosul Allah menyembunyikan sesuatu perkara yang wajib disampaikan kepada umat maupun kaumnya, seperti menyembunyikan kewahyuan maupun hukum-hukum Allah yang telah termaktub.
D. Baladah (Bodoh) adalah sifat mustahil bagi seorang Rosul Allah, kenapa hal tersebut menjadi mustahil dikarenakan seorang Rosul Allah itu memiliki kecerdasan dan kecerdikan, karena selain diberi wahyu oleh Allah Rosulullah juga diberikan kewenangan untuk berijtihad dalam menyelesaikan suatu perkara. Jika seorang Rosul itu bodoh maka akan ia akan kesulitan menjadi pemimpin dari sebagian umat/kaum dan memiliki kelemahan-kelemahan lainnya.
2) Sifat Jaiz bagi Rasul Allah adalah semua sifat kemanusiaan yang ada pada diri Rasul sebagai seorang manusia dan tidak mengurangi kedudukannya sebagai utusan Allah
Sifat jaiz tersebut ada pada diri Rasul dan juga ada pada diri manusia biasa. Sifat tersebut antara lain adalah seperti rasa lapar, haus, sakit, tidur, sedih, senang, berkeluarga dan lain sebagainya.
Bahkan seorang Rasul tetap meninggal dunia karena mereka adalah seorang manusia yang diciptakan oleh Allah SWT.
QS Al-Mu’minun Ayat 33
وَقَالَ الْمَلَأُ مِنْ قَوْمِهِ الَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِلِقَاءِ الْآخِرَةِ وَأَتْرَفْنَاهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا مَا هَٰذَا إِلَّا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يَأْكُلُ مِمَّا تَأْكُلُونَ مِنْهُ وَيَشْرَبُ مِمَّا تَشْرَبُونَ
“Dan berkatalah pemuka-pemuka yang kafir di antara kaumnya dan yang mendustakan akan menemui hari akhirat (kelak) dan yang telah Kami mewahkan mereka dalam kehidupan di dunia: “(Orang) ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, dia makan dari apa yang kamu makan, dan meminum dari apa yang kamu minum”
Wallahu’alam, semoga tulisan ini bermanfaat.
____
Penulis adalah Pengasuh Pondok Pesantren Lintang Songo Yogya dengan kontak 0857 1645 8522. Serta berprofesi sebagai Dosen Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Annur Yogyakarta dan Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Yogyakarta (STAIYO). Kemudia menjabat di A’wan Syuriah PWNU DIY.