Kagetnews | Cirebon – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-80, Siswa Pecinta Alam (Sipala) Kalderan dari SMAN 1 Arjawinangun berhasil menaklukkan puncak tertinggi di Jawa Barat, yaitu Gunung Ciremai. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang petualangan, tetapi juga sebagai wujud cinta tanah air dan kebangkitan semangat nasionalisme.
Kegiatan pendakian dimulai pada tanggal 16 Agustus 2025, dengan diikuti oleh 10 anggota Kaldera yang berasal dari berbagai latar belakang. Mereka berkumpul di base camp sebelum memulai perjalanan, dengan mengenakan seragam PDH dan Syal kebanggaannya sebagai bentuk identitas Sispala Kaldera.
Suasana penuh semangat dan harapan menyelimuti setiap anggota. Setelah melakukan briefing dan persiapan logistik, para pendaki memulai perjalanan menuju puncak. Pendakian ini dirancang untuk menantang fisik dan mental, sekaligus mempererat tali persaudaraan di antara anggota. Rute yang dilalui cukup sulit, namun keindahan alam yang disajikan sepanjang perjalanan menambah semangat mereka.
Di tengah perjalanan, para pendaki menyempatkan diri untuk beristirahat dan mengagumi panorama alam yang menakjubkan. Dari ketinggian tertentu, mereka bisa melihat hamparan hijau yang luas dan kabut yang menyelimuti lembah. Momen ini diabadikan dalam bentuk foto dan video, menambah kenangan berharga dalam perjalanan mereka.
Sebagai bagian dari kegiatan ini, Kaldera juga mengadakan sesi refleksi selama pendakian. Para anggota menggali makna kemerdekaan dan pentingnya menjaga alam sebagai warisan untuk generasi mendatang. Dengan diskusi ini, mereka berharap dapat menginspirasi sesama untuk lebih mencintai dan menjaga lingkungan.
Sispala Kaldera Mengibarkan Bendera Merah Putih Sepanjang 500 Meter dan Membuka Posko Kesehatan
Setelah menempuh perjalanan yang melelahkan, akhirnya para pendaki berhasil mencapai puncak Gunung Ciremai pada pagi hari di tanggal 17 Agustus 2025 tepat ketika matahari terbit.
Sorakan kegembiraan dan rasa syukur memenuhi udara, mengingat perjuangan yang telah dilalui. Di puncak, mereka turut mengibarkan bendera merah putih sepanjang 500 meter dengan para pendaki lainnya, sebagai simbol kemenangan dan persatuan.
Selain itu, saat berada di puncak, mereka juga membuka posko kesehatan untuk para pendaki yang mengalami keluhan pada fisiknya maupun membutuhkan obat-obatan.
Kaldera: Syukuran, Refleksi & Pungut Sampah di Puncak Gunung Ciremai
Acara syukuran sederhana pun digelar sebagai bentuk rasa syukur atas kemerdekaan dan keselamatan selama pendakian. Acara tersebut diisi dengan refleksi pendakian, kepecinta alaman, dan doa untuk tanah air Indonesia.
Usai merayakan keberhasilan di puncak, para anggota Kaldera melakukan kegiatan bersih-bersih sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan. Mereka mengumpulkan sampah yang tercecer, menjadikan Gunung Ciremai tetap bersih dan terjaga keindahannya. Ini adalah komitmen Kaldera untuk menjaga kelestarian alam.
Setelah beberapa jam merayakan keberhasilan di puncak, para pendaki mulai turun kembali. Meskipun lelah, senyum bahagia terpancar di wajah mereka. Kegiatan ini bukan hanya tentang pendakian, tetapi juga tentang kebersamaan, pengorbanan, dan cinta terhadap tanah air.
Kaldera Kembali Pulang
Setelah kembali ke base camp, para anggota Kaldera menggelar acara penutupan yang dihadiri oleh seluruh peserta. Mereka berbagi pengalaman dan pelajaran yang didapatkan selama pendakian. Acara ini diakhiri dengan harapan agar kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan di masa mendatang.
Dengan keberhasilan ini, Kaldera menunjukkan bahwa cinta terhadap alam dan bangsa dapat diwujudkan melalui tindakan nyata. Semangat yang dibawa pulang dari puncak Gunung Ciremai diharapkan dapat menginspirasi banyak orang untuk lebih mencintai alam dan memperjuangkan nilai-nilai kemerdekaan.
Kegiatan pendakian ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah setempat yang memberikan izin dan dukungan logistik. Mereka mengapresiasi inisiatif Kaldera dalam menyelenggarakan kegiatan positif yang mendukung pelestarian alam dan meningkatkan semangat kebangsaan.
Pewarta: Obet
