Kagetnews | Jakarta – Panitia Gerakan Kampung Al-Qur’an batch XIV menggelar Relawan Pertama di Gedung PWNU Jakarta Selatan. Acara ini bertujuan untuk membekali para calon relawan yang nantinya akan mengabdikan diri menjadi relawan di Kecamatan Nusaherang Kabupaten Kuningan Jawa Barat.
Dalam acara tersebut didapati pembekalan yang berupa penyampaian berbagai materi, seperti metode Baghdadi untuk pembelajaran tahsin Al-Qur’an, metode Ilham untuk menghafal, keaswajaan, fun learning, dan berbagai materi tentang ke Al-Qur’anan dan kerelawanan. Dengan diadakannya orientasi relawan yang pertama ini, diharapkan para calon relawan akan jauh lebih siap ketika nanti diterjunkan langsung untuk mengabdi pada masyarakat.
Pada acara orientasi relawan yang pertama ini, Ketua PP JQHNU periode 2018-2024 yaitu Drs. KH. Saifullah Maksum S.Q. M.A turut menuturkan serangkaian kata tentang mempelajari Al-Qur’an dalam sambutan beliau, (27/04/2025).
KH. Saifullah Maksum menyoroti berbagai hal khususnya tentang ke-Al-Qur:anan dan perkembangan zaman. Al-Qur’an yang sangat mulia tak tertandingi meskipun bersanding dengan berbagai ilmu pengetahuan.
Beliau menyampaikan, khidmah yang tulus dan ikhlas pada Al-Qur’an atau seluruh kegiatan yang berhubungan dengan Al-Qur’an, semisal tadarusan atau mengkaji Al-Qur’an, maka Allah akan selalu membersamai hambanya dan Allah akan menjamin masa depan serta rezeki makhluknya.
“Kalau niatnya hanya kuliah agar tidak menganggur maka salah kaprah,” tukasnya.
Akan jauh lebih baik jika para relawan Al-Qur’an mengupgrade pribadinya untuk berkhidmah dengan tulus dan ikhlas pada Al-Qur’an. Dengan demikian, Allah akan selalu membersamai kita semua.
“Tantangan kita besar. Kemajuan teknologi dan inovasi yang luar biasa mengalahkan tradisi lama dan kemampuan kita yang biasa saja. Dibilas oleh inovasi yang luar biasa,” tutur Drs. KH. Saifullah Maksum S.Q. M.A.
Masih dalam sambutannya, dunia terus berinovasi. Kini dunia dalam genggaman setiap orang. Dan saat ini yang paling viral dan digandrungi adalah AI (artificial intellegence).
Masyarakat sangat percaya dan bergantung pada AI. Padahal AI sendiri memiliki kelemahan, diantaranya adalah mengenai wawasan keagamaan dan Al-Qur’an. AI masih sangat terbatas mengenai itu, serta sangat berbahaya bagi masyarakat yang sudah tidak bisa lepas dari AI.
Mungkin terjadi, AI memberikan keterangan yang salah jika masyarakat bertanya mengenai agama atau Al-Qur’an. Maka dari itu, AI bisa menjadi hambatan yang luar biasa bagi orang yang bergelut di bidang Al-Qur’an.
Menyikapi hal ini, Drs. KH. Saifullah Maksum S.Q. M.A memberikan solusi yaitu “AI jangan dinafikan/ditolak. Kita harus lihat sisi positifnya. AI bisa membantu kita mencari metode yang pas, bagus, efektif, dan efisien bagi relawan dan penghapal Al-Qur’an, serta masih banyak lagi sisi positif dari AI.”
Beliau juga menuturkan, AI bisa sangat membantu kita untuk berkomunikasi dengan orang lintas suku bahkan negara. Membantu kita pendekatan kepada mereka untuk kemudian bisa mendakwahkan Alquran.
Pada sesi tersebut, Drs. KH. Saifullah Maksum, S.Q., M.A. berpesan bahwa, para relawan harus mendalami AI untuk kemudian bisa menjadi batu loncatan dalam mendakwahkan Al-Qur’an. AI adalah kesempatan emas bagi kita untuk nge-share berbagai kajian agama dan kitab-kitab, serta berbagai hal tentang Al-Qur’an.
Terlebih, fenomena algoritma instagram sat ini cenderung lebih banyak menampilkan konten negatif daripada positif. Sehingga hal tersebut harus diatasi dengan pendalaman AI untuk digunakan sebagai sarana media mendakwahkan Al-Qur’an sehingga bisa mengalahkan jumlah konten negatif yang sering ditampilkan pada algoritma instagram.
Sekali lagi Drs. KH. Saifullah Maksum, S.Q., M.A. berpesan bahwa kita harus terus istiqomah dengan Al-Qur’an dan mendalami AI untuk kita jadikan batu loncatan untuk mendakwahkan Al-Qur’an. Sebelum salam penutup, beliau mendoakan seluruh bagian dari Gerakan Kampung Al-Qur’an semoga bisa terus konsisten, istiqomah, tidak terganggu dengan hal duniawi sehingga bisa terus mendakwahkan Al Qur’an.
“Mari kita gerakkan Alquran dalam hidup kita semua. Selamat dan sukses,” seru KH Saifullah Maksum.
Setelah memberikan sambutan yang luar biasa ini dan diakhiri salam penutup, Drs. KH. Saifullah Maksum, S.Q., M.A. meninggalkan podium dengan nasehat yang membekas dalam hati para peserta, yakni ‘Berkhidmahlah dengan tulus dan ikhlas untuk Al-Qur’an maka Allah akan menjamin masa depan kita dan yang tak kalah penting kita harus mendalami AI untuk kita jadikan sebagai batu loncatan mendakwahkan Al-Qur’an.
Kontributor: Iqbal NAF
Editor: Taufid