Kagetnews | SBB – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Seram Bagian Barat menyatakan kesiapannya menghadapi hajatan besar organisasi, yakni Kongres Nasional GMNI XXII yang akan digelar di Bandung, Jawa Barat, pada 15–18 Juli 2025.
Ketua DPC GMNI SBB, Ozy Tubaka, menyampaikan bahwa momen kongres merupakan kesempatan strategis untuk mengonsolidasikan isu-isu urgen di daerah, khususnya di Kabupaten Seram Bagian Barat. Menurutnya, kongres bukan hanya forum nasional, melainkan juga wadah menyuarakan berbagai permasalahan akut yang selama ini terus disuarakan di tingkat lokal.
“Ini adalah peluang terbaik untuk mengangkat gagasan, ide, dan formulasi perbaikan organisasi, serta memastikan isu-isu strategis di daerah menjadi prioritas dalam agenda nasional GMNI,” tegasnya.
Dengan mengusung tema “Melawan Penjajahan Gaya Baru”, DPC GMNI SBB berkomitmen untuk mengidentifikasi, mengkaji, dan menyuarakan isu-isu penting seperti pertumbuhan ekonomi daerah, pembangunan infrastruktur, persoalan agraria dan pertambangan, hingga isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang masih marak terjadi, termasuk kriminalisasi terhadap masyarakat dan mahasiswa.
“Kami sebagai kader dan anggota GMNI tetap konsisten memperjuangkan kepentingan rakyat kecil. Ini bagian dari tanggung jawab marhaenis yang harus selalu berpihak pada masyarakat bawah,”
ujar Ozy Tubaka.
Ia juga menekankan pentingnya memperkuat soliditas, solidaritas, dan semangat gotong-royong sebagai prinsip dasar perjuangan GMNI. Menurutnya, kongres kali ini harus mampu melahirkan keputusan-keputusan strategis organisasi serta memilih kepemimpinan DPP GMNI yang loyal terhadap DPD, DPC, dan DPK se-Indonesia.
“Kepemimpinan yang terpilih nantinya harus mampu mengawal hasil-hasil keputusan kongres dan memastikan pelaksanaannya di seluruh cabang GMNI di Indonesia,” tambahnya.
Kongres Nasional GMNI XXII dijadwalkan berlangsung pada 15–18 Juli 2025 di Kota Bandung, dan diharapkan menjadi momentum penting bagi arah perjuangan organisasi ke depan.
Pewarta: Adit
Editor: Taufid