Kagetnews | Bandung – Bertempat di Aula Masjid Al Furqon UPI Bandung, ribuan Dai dan Daiyah dari 22 Kota dan Kabupaten Jawa Barat berkumpul bersama. Mereka ikut ambil bagian dalam ” Deklarasi Persatuan Da’i Dewan Dakwah (Persada) Jawa Barat. Minggu 5 Maret 2023.
Pada kesempatan itu turut dihadiri Prof. Dr. KH. Didin Hafidudin, M. Sc. selaku Ketua Dewan Pembina Dewan Dakwah dan Ketua Dewan Dakwah Dr. Adian H.
Prof. Dr. KH. Didin Hafidudin, M. Sc. sebagai Ketua Dewan Pembina Dewan Dakwah dalam sambutanya mengatakan bahwa seorang Dai harus paham dengan perkembangan di masyarakat dan harus ambil bagian dalam mendorong sekuat tenaga kearah positif.
Dakwah juga harus di segala bidang, bukan hanya di dalam masjid semata. Maka doanya diantararanya adalah ” Yaa Allah limpahkan keturunan yang baik dan jadikan pemimpin yang bertakwa”.
“Kita juga ingin melahirkan politisi dan pedagang yang baik, sehingga masyarakat bawah dapat merasakan kehidupan adil makmur dan sejahtera. Harapannya saat diakhirat nanti dimasukan kedalam surga bersama orang orang pilihan,” ucap Prof. Didin Hafidudin.
KH. Didin pun berpesan, kepada seluruh anggota yang hadir serta para pendakwah untuk menyatukan hati, ucapan, dan perbuatan dalam menekuni jalan dakwah. Sehingga kedepannya akan terbangun rumah yang kokoh bagi umat Islam, yakni rumah yang memberikan rasa aman dan aman pada setiap penghuninya.
“Sesungguhnyan kaderisasi Dai tak boleh terputus bak air mengalir disungai, dan itu semua semata mata karena Allah,’ tukas KH. Didin.
Para Dai dan Daiyah dituntut untuk ikut ambil bagian dalam menyelamatkan Jawa Barat dengan dakwah yang rahmatan lil alamin. Salah satunya adalah dengan menjaga akidah.
KH. Didin memaparkan Jawa Barat menyimpan banyak aliran sesat seperti ditemuinya Nabi dan Rosul baru. Ditambah lagi Jabar mendapat predikat memalukan sebagai salah satu Provinsi terbanyak LGBT atau kaum pencita lubang anus. Kabarnya pemerintah Jabar bersama pihak terkait sedang menggodok perda anti LGBT.
“Di luar sana tiap jam berganti hari terus dipertontonkan hal-hal yang menjijikan dan mengerikan, seakan akan mereka tak pernah mengeyam pelajaran akhlak saat dibangku sekolah, sehingga perilaku-perilaku tersebut dianggap biasa dan tak perlu malu,” paparnya.
Oleh karena itu Persada adalah satu badan hukum yang strategis dalam membantu Pemerintah dalam mengurai masalah budi pekerti dan akidah.
“Dakwah perlu lapang dada dan kepala dingin, barang siapa yang salatnya sama, kiblatnya sama, waktunya sama, dan menyembelih sama, maka ia adalah saudara kita. Yang wajib dibela serta didakwahi dengan sekuat tenaga bahkan nyawa,” Pungkas Prof. Didin Hafidudin.
Sementara itu, di mimbar yang sama Ketua Dewan Dakwah Dr. Adian H, turut menyampaikan beberapa pesan kepada para dai dan daiyah yang tergabung dalam Persada.
Pesan yang Pertama, para anggota yang tergabung di Dewan Dakwah untuk meluruskan niat ibadah kepada Allah, bukan karena kepentingan lainnya, seperti uang, nama besar, proposal atau jabatan.
“Mari sama sama luruskan niat agar bahagia dunia akhirat,” imbau Dr. Adian.
Pesan yang Kedua, para anggota Dewan Dakwah untuk selalu menegakkan kalimat tauhid dan menguatkan iman seketika menyampaikan dakwah kepada umat dan khususnya untuk para pendakwah tersebut.
Kemudian Pesan Ketiga adalah mengimbau kepada pendakwah untuk selalu bermusyawarah ketika ingin melakukan sesuatu hal maupun mengambil keputusan untuk kepentingam umat.
“Berdirinya Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia adalah hasil musyawarah para tokoh bangsa. Pada saat itu jalan politik lewat partai dibungkam Bung Karno dan sekutunya. Maka Musyawarahlah dalam mengambil setiap keputusan serta lapang dada saat ide tak diterima dan tak congkak saat ide diterima,” pungkas pesan Dr. Adian H.
Dakwah harus terus menerus dilakukan oleh semua profesi, baik perbuatan maupun ucapan, agar pemimpin paling buruk tak menjadi pemimpin dan menyengsarakan orang banyak. *** (Red)