Kagetnews | Indramayu – Iis Siti Diana dan Iin Kartini Bidan yang bertugas di UPTD Puskesmas Drunten Wetan, Kecamatan Gabus wetan, Kabupaten Indramayu diduga berikan layanan kesehatan kepada masyarakat dengan memberikan cairan infus bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan di rumah pasien. Rabu (3/5/2023)
Berawal dari sumber informasi masyarakat tentang adanya dugaan malpraktek yang dilakukan oleh Soleh oknum mantri perawat yang kerap memberikan pelayanan kesehatan melalui pengimpusan di rumah pasien. Soleh diduga tidak memiliki legalitas alias ilegal, Dari kegiatan ilegalnya tersebut diduga mengakibatkan hilangnya nyawa seorang warga Desa Gabus kulon, Kecamatan Gabus wetan, kabupaten Indramayu.
Hal yang sama justru terjadi, kali ini terjadi di Desa Drunten Wetan, Kecamatan Gabus Wetan, Kabupaten Indramayu. Diduga Bidan Iis Siti Diana dan Iin Kartini yang bertugas di UPTD Puskesmas Drunten Wetan, Kecamatan Gabus Wetan, Kabupaten Indramayu.
Muncul pula dari informasi yang di dapat oleh warga masyarakat Drunten wetan, bahwa bidan yang yang secara fungsi menangani ibu hamil dan balita sering melakukan penanganan kesehatan umum dengan melakukan penyuntikan cairan infus kepada warga masyarakat yang membutuhkan penanganan medis di rumah pasien salah satunya pasien S.
“Dua bidan desa seringkali memberikan penanganan pertama kepada warga yang membutuhkan penanganan medis dengan cara menyuntikan cairan infus. Dan pada saat beberapa hari sebelum bulan puasa kemarin ( red tahun 2023 ) bidan desa tersebut menangani pasien ibu S di rumah pasien Desa Drunten Wetan dengan cara memberikan pelayanan infusan, lalu pada Jum’at 28 April 2023, Pasien tersebut meninggal dunia.” Katanya
Dari hasil penelusuran awak media yang melakukan investigasi ke rumah Alm ibu Sani, Kediaman Ibu Sani terlihat ramai serta berjejer bendera kuning. Lalu awak media mencari informasi melalui warga sekitar dan keluarga. Warga sekitar menjelaskan bahwa benar ibu Sani meninggal dan selanjutnya awak media ingin menggali informasi melalui keluarga ibu Sani, akan tetapi keluarga enggan ada yang menemui di karenakan masih dalam keadaan berkabung.
Selanjutnya awak media mendatangi UPTD Puskesmas Drunten Wetan guna meminta tanggapan dari dr. Puspita Kepala Puskesmas Drunten Wetan serta meminta konfirmasi dari bidan tersebut. Akan tetapi awak media tidak bertemu dengan Kepala Puskesmas Drunten Wetan dan berusaha menghubungi kepala puskesmas melalui telfon WhatsApp dan mengirim pesan WhatsApp, Awak media hanya bertemu dengan dr. Adi Pratama selaku pelaksana medis.
Adi menjelaskan perihal fungsi bidan, Bahwasanya bidan hanya menangani ibu dan anak saja.
“Fungsi bidan yaitu menangani ibu yang melahirkan serta bayi yang baru dilahirkan atau anak yang masih balita, itu kapasitasnya bidan. Adapun bidan menangani di bagian umum itu juga bisa, karena bidan juga sebagai tenaga kesehatan atau nakes medis. Dan adapun menginfus pasien di rumah pasien itu tidak di benarkan, adapun di tempat praktek bidan sebagai observasi itu boleh karena itu di pantau oleh bidannya itu sendiri atau ada dokter yang bertanggung jawab serta fasilitas kesehatannya menunjang. Dan adapun memberikan infusan di rumah pasien itu tidak dibenarkan baik itu oleh bidan maupun perawat.” Jelasnya
Adi juga menambahkan adapun meninggalnya Ibu Sani banyak sebab, jika itu salah satu sebab dari penanganan medis itu wajib di dalami, apakah itu dari komplikasi penyakitnya sendiri atau dari perburukan, yang seharusnya segera di rujuk ke pusat pelayanan kesehatan ini malah tidak dirujuk atau telat dirujuk. Dan untuk penanganan awal perihal masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan sebaiknya dilakukan di tempat tempat yang memberikan pelayanan kesehatan seperti puskesmas atau rumah sakit.” Imbuhnya
Akan tetapi sangat disayangkan oleh awak media, disaat awak media ingin meminta tanggapan konfirmasi kepada kedua oknum bidan tersebut, dr. Adi Pratama melarang dengan dalih akan menyampaikan hal ini kepada pimpinan terlebih dahulu atau kepada kepala puskesmas di karenakan ini ranahnya internal Puskesmas.
” Informasi akan hal ini saya baru tau dan informasi ini akan saya sampaikan kepada kepala puskesmas, nanti kami akan hubungi bapak ( Red awak media ) setelah saya sampaikan hal ini kepada kepala puskesmas dan setelah bidan sendiri kami panggil benar atau tidaknya.” Tuturnya
Dan sangat di sayangkan pula juga oleh awak media, Awak media menunggu informasi dari dr. Adi Pratama dari Jum’at 28 April lalu hingga awak media menghubungi kepala puskesmas lewat sambungan telfon WhatsApp tidak di angkat hingga mengirim pesan WhatsApp tidak dibalas.
Tak berhenti sampai di situ, Pada Rabu 3 Mei 2023 awak media melakukan wawancara kepada H.Ali anak ibu S. Ali menyampaikan benar bahwa ibu S pernah dilakukan penanganan kesehatan oleh bidan sekitar dua bulanan yang lalu.
” Ibu saya sebelumnya sudah mengalami sakit sekitar 6 tahun. Nah pas sebelum bulan puasa kemarin, ibu saya sempat mendapat pelayanan kesehatan dari bidan IK dengan cara di infus di rumah ibu saya dan diberikan obat. Alhamdulillah keadaan ibu saya membaik dan mulai doyan makan setelah mendapat penanganan dari bidan. Pas pada saat lebaran kemarin, ibu saya kembali mengalami gangguan kesehatan lalu kami panggil Nani salah satu petugas kesehatan dari Blok Kaplong Desa Drunten Wetan. Petugas kesehatan tersebut langsung menyarankan untuk segera membawa ibu saya ke pusat pelayanan kesehatan. Selanjutnya ibu saya di bawa ke Rumah Sakit MM Indramayu, 4 hari ibu saya menjalani pengobatan di sana, dan dokter dari rumah sakit MM mengatakan bahwa ini saya terkena serangan stroke dan menyarankan untuk terapi. Akhirnya saya membawa ibu saya pulang. Dan akhirnya ibu saya meninggal dunia di rumah.” Paparnya
Lalu awak media mendatangi lagi puskesmas Drunten Wetan guna meminta konfirmasi kepada bidan serta meminta tanggapan dari Kepala Puskesmas, akan tetapi tidak ada yang menemui bahkan bidan IK sendiri saat di hubungi via telfon WhatsApp serta pesan WhatsApp tidak merespon.
Hingga berita ini di terbitkan, Awak media akan terus melakukan penelusuran investigasi termasuk akan meminta konfirmasi dari kedua bidan tersebut, meminta tanggapan dari Kepala Puskesmas Drunten Wetan serta akan meminta tanggapan dari instansi instansi terkait serta akan di tembuskan ke Bupati Indramayu. ***
(Yaya/Muhamad)