Kagetnews | Indramayu – BEM Nusantara Indramayu menggelar audiensi dengan DPRD Kabupaten Indramayu pada 09 September 2025. Dalam pertemuan tersebut, mahasiswa yang terdiri dari 7 kampus yang ada di indramayu yakni : Kampus Al amin, Sayid Sabiq, Darul Fikri, IAI Padhaku, IPADHAKU, STIDKI NU dan UDM, membawa 10 tuntutan rakyat yang dinilai sebagai masalah mendasar dan harus segera mendapat perhatian serius dari para wakil rakyat.

Adapun 10 tuntutan yang dibawa antara lain:
1. Sanksi Dewan yang berkaraoke di ruang sidang paripurna DPRD Indramayu
2. Dorong dugaan korupsi Tunjangan Rumah DPRD Indramayu Priode lalu.
3. Penolakan keras atas pernyataan bupati bahwa demo menghambat investor.
4. Penanganan serius banjir rob eretan.
5. Evaluasi dan perbaikan layanan PDAM Indramayu.
6. Kelola agraria mulai dari Pertanian dan penolakan Revitalisasi pantai utara jawa barat dalam putusan mentri kehutanan RI No 274 tahun 205.
7. Represifitas aparat dan keamanan beserta PJU
8. Kejelasan Tupoksi Anggota KODIM 0616/Indramayu
9. Perbaikan Sektor pendidikan, pemerataan fasilitas, beasiswa desa dan peningkatan kesejahteraan guru honorer.
10. Transparansi anggaran semua kedinasan di Indramayu.
Perwakilan BEM Nusantara Indramayu, Rokhmat Firdaus, menyampaikan bahwa audiensi ini bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk tanggung jawab moral mahasiswa untuk menyuarakan kegelisahan rakyat.
“Audiensi ini bukan hanya simbolik. Kami membawa suara rakyat Indramayu yang selama ini diabaikan. Sepuluh tuntutan ini adalah kegelisahan nyata masyarakat yang harus segera dijawab DPRD. Jika tidak ditindaklanjuti, kami siap kembali turun dengan massa yang lebih besar,” tegas Rokhmat Firdaus, Sekda BEM Nusantara Jawa Barat.
Audiensi yang berlangsung di ruang rapat DPRD Indramayu itu juga diakhiri dengan penyerahan dokumen resmi tuntutan kepada pimpinan DPRD. Mahasiswa menegaskan akan terus mengawal dan menunggu selambat-lambatnya dalam waktu satu bulan untuk merealisasikan tuntutan para mahasiswa.
Pewarta: Taufid






















