Oleh: KH. Heri Kuswanto, M. Si.
Kagetnews | Religi – Dalam Islam, orang-orang yang sakit dan meninggal pun tetap bisa melaksanakan ibadah umrah dengan badal umrah.
“Wahai Rasulullah, ayahku sudah sangat tua, tidak mampu umroh, haji, dan perjalanan. Beliau menjawab, Hajikanlah ayahmu, dan Umrohkanlah” (HR. Ibnu Majah, Tirmidzi, , Nasa’i)
Badal umrah adalah melaksanakan umrah menggantikan atau mewakilkan pelaksanaan umrah untuk orang lain:
1) Badal umrah hanya bisa dilakukan oleh orang yang sudah pernah melakukan ibadah umrah sebelumnya.
2) Dalam melakukan badal umrah hanya bisa dilakukan untuk satu orang saja yang ingin dibadalkan umrahnya.
3) Pria dapat membadalkan umrah untuk wanita, begitu juga sebaliknya.
4) Orang yang dibadalkan umrahnya adalah orang yang sudah tidak mampu lagi melaksanakan umrah secara fisik, orang yang sedang sakit dan tidak ada kemungkinan untuk sembuh, dan orang yang sudah meninggal. Badal umrah tidak sah bila orang yang dibadalkan masih mampu beribadah dan berangkat ke Tanah Suci.
5) Selain mampu secara fisik dalam melaksanakan ibadah umrah, harus mampu secara finansial. Maka orang yang dibadalkan adalah orang yang tidak mampu melaksanakan dikarenakan tidak mempunyai finansial yang mencukupi. Tidak sah hukumnya bila membadalkan umrah yang masih mampu dari sisi keuangannya. ***






















