Oleh: KH. Heri Kuswanto, M. Si.
Kagetnews | Religi – Ini adalah kebohongan-kebohongan yang dibuat oleh seorang ibu. Tidak peduli seberapa kayanya diri kita, seberapa dewasanya diri kita, ibu akan tetap selalu menganggap kita anak kecilnya, mengkhawatirkan diri kita, tetapi beliau tidak pernah membiarkan kita mengkhawatirkan dirinya:
Saat makan, jika makanan kurang, ia akan memberikan makanan itu kepada anak-anaknya dan juga berkata, “Cepatlah makan, ibu tidak lapar.” Meski saat itu sang ibu sebenarnya lapar, tapi ia tetap rela berbohong agar anaknya tetap mau memakan makanan yang telah ia berikan dan tidak membuat sang anak merasa iba.
Waktu makan, ia akan selalu menyisihkan ikan dan daging atau makanan apa pun untuk anaknya dan berkata, “ibu tidak suka daging, jadi makanlah, nak.” Meski pada dasarnya si ibu suka daging, ia tetap rela berbohong agar anaknya mau menerima pemberian daging yang ia sisihkan.
Tengah malam saat dia sedang menjaga anaknya yang sakit, ia berkata, “Istirahatlah nak, ibu masih belum ngantuk.” Meskipun si ibu ngantuk, ia tetap rela berbohong agar bisa terlihat kuat di depan anak-anaknya.
Saat anak sudah tamat sekolah, bekerja, mengirimkan uang untuk ibu. Ia berkata, “Simpanlah untuk keperluanmu, nak, ibu masih punya uang.” Meskipun si ibu tidak punya uang, ia tetap rela berbohong agar uang sang anak tidak habis hanya untuk diberikan kepadanya, karena ia merasa jika si anak juga membutuhkan uang.
Saat anak sudah sukses, menjemput ibunya untuk tinggal di rumah besar, Ia lantas berkata, “Rumah tua kita sangat nyaman, ibu tidak terbiasa tinggal di sana.” Meski si ibu sebenarnya merasa nyaman dengan rumah yang dimiliki anaknya, ia rela berbohong karena takut akan mengganggu atau merepoti sang anak jika ikut tinggal bersama anaknya.
Saat menjelang tua, ibu sakit keras, anaknya akan menangis, tetapi ibu masih bisa tersenyum sambil berkata, “Jangan menangis, ibu tidak apa-apa.” Meski pada dasarnya ia sakit, ia tetap rela berbohong agar si anak tidak bersedih atas kondisinya.
Semoga semua anak di dunia ini, bisa menghargai setiap kebohongan yang dibuat oleh seorang ibu. Karena beliaulah sosok yang telah dikirim oleh Allah untuk selalu menjaga kita.
Semoga Allah memberi kasih sayang-Nya kepada ibu kita, sebagaimana beliau telah menyayangi kita.
Ya Allah ampunilah dosaku, dosa ibu bapak ku, sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi hamba sewaktu kecil. Aamiin
____
Heri Lintang Songo
Dosen Institut Ilmu Al Quran, IIQ Annur Yogyakarta, Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam STAIYO Yogyakarta dan A’wan Syuriyah PWNU DIY