Kagetnews | Bekasi – Puluhan Mahasiswa yang tergabung Mahasiswa Pemuda Revolusi (MPR) Kota Bekasi terdiri dari perwakilan Cipayung Plus kembali melakukan aksi Jilid 2, sebagai aksi lanjutan di DPRD Kota Bekasi beberapa Minggu lalu, saat aksi massa sempat terlibat dorong-dorongan dengan pihak pengamanan dan massa aksi juga sempat mengguncang pagar Pemkot Bekasi.
Aksi massa unjuk rasa di depan Pemkot Bekasi sempat ricuh. Mereka memaksa untuk masuk ke dalam dengan mendorong pagar Pemkot. Senin (3/6/2024)
Massa yang menamakan diri Mahasiswa Pemuda Revolusi (MPR) Bekasi tersebut sebelumnya juga menggelar aksi yang sama di kantor DPRD Kota Bekasi saat Rapat Paripurna dan sempat ricuh juga.
Dalam orasi nya salah satu perwakilan mahasiswa menyatakan kepemimpinan PJ Walikota Bekasi hanya membuat gaduh dan maraknya peredaran Obat Daftar G yang di duga di Backup Oleh Satnarkoba Polres Bekasi.
“Saya punya bukti kuat yaitu bukti Transfer antara Bos Obat Daftar G dengan inisial H kepada Waka Satnarkoba Polres Bekasi dan saya akan Tampilkan bukti itu nanti dan juga banyak Oknum Polisi baik tingkat Polsek, Polres, Polda, hingga Mabes Polri yang menerima uang koordinasi dari Toko Obat Daftar G” ujar Reizha Al Munzier salah satu massa aksi yang ber orasi.
Diketahui massa aksi membawa 7 Point tuntutan yakni :
1. PHL kaliasem yang gajinya belum di bayar.
2. pasar bermasalah (pasar Jatiasih, Pondok Gede, Kranji).
3. PPDB
4. Perlindungan anak dan perempuan.
5. Peredaran obat-obatan daftar G.
6. Persoalan agraria.
7. Selesaikan kasus pengangguran di kota Bekasi.
Nampak, massa aksi juga tampak memblokir sebagian ruas jalan dan membuat arus lalulintas di depan Pemkot Bekasi tersendat
Menurut informasi yang kami dapatkan mereka akan kembali melakukan aksi demontrasi jilid 3 apabila dalam 3×24 jam tidak ada tanggapan dari tuntutan mereka oleh pihak terkait. *** (Erik)