Kagetnews | Budi Daya – Eco Enzyme adalah produk yang berasal dari fermentasi limbah dapur organik menjadi zat yang menawarkan banyak manfaat baik bagi lingkungan hidup maupun manusia.
Budi daya Eco Enzyme kini marak dan mulai banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia karena banyaknya manfaat yang didapatkan serta menghasilkan produk yang ramah lingkungan.
Konsep proyek ini diperkenalkan oleh Dr. Rosukon Poompanvong, pendiri Organic Agriculture Association di Thailand. Ide di balik Eco Enzyme adalah memproses enzim dari limbah organik yang biasanya dibuang ke tempat sampah sebagai pembersih organik.
Cairan cokelat gelap dengan aroma fermentasi manis-asam yang kuat ini diciptakan melalui fermentasi limbah dapur organik seperti sisa buah dan sayuran, gula coklat (molase, gula aren, atau tebu), dan air. Aplikasinya meliputi rumah tangga, pertanian, dan bahkan peternakan ternak.
Pada dasarnya, Eco Enzyme mempercepat reaksi biokimia alam untuk menghasilkan enzim yang berguna menggunakan sisa buah atau sayuran. Enzim-enzim ini yang berasal dari “limbah” menawarkan pendekatan pengelolaan limbah yang berkelanjutan dengan memanfaatkan sisa-sisa dapur untuk sesuatu yang sangat bermanfaat. Cairan ini dapat berfungsi sebagai pembersih rumah tangga, pupuk alami, dan pestisida yang efektif.
• Pentingnya Eco Enzyme
Eco Enzyme memainkan peran penting dalam mengubah amonia menjadi nitrat (NO3), hormon alami, dan nutrisi untuk tanaman sambil mengubah CO2 menjadi karbonat (CO3) yang bermanfaat bagi tanaman laut dan kehidupan akuatik.
Beberapa alasan menyoroti pentingnya mempertimbangkan produksi Eco Enzyme:
Efektif secara Biaya: Mengubah limbah dapur menjadi pembersih rumah tangga alami.
Pengurangan Polusi: Gas metana yang dipancarkan dari limbah yang dibuang dapat menangkap panas 21 kali lebih banyak daripada CO2, memperparah pemanasan global.
Pemurnian Udara: Membersihkan udara dari racun, polutan, dan menghilangkan bau.
Keserbagunaan: Berfungsi sebagai pembersih rumah tangga, insektisida, antiseptik, produk perawatan pribadi, pupuk, dll.
• Manfaat Eco Enzyme
Berkat komposisinya, Eco Enzyme menawarkan berbagai cara untuk mendukung siklus alam dengan membantu pertumbuhan tanaman (sebagai pupuk), mengobati tanah, dan memurnikan air yang terkontaminasi. Selain itu, dapat digunakan dalam produk pembersih rumah tangga seperti sampo, cairan pencuci piring, deterjen, dan lain-lain. Pembersih berbasis enzim ini 100% alami, bebas bahan kimia, dapat terurai, lembut pada tangan dan lingkungan. Ini juga berfungsi sebagai pengusir serangga alami untuk menjauhkan semut dan hama lainnya.
• Cara Membuat Eco Enzyme
Formula untuk membuat Eco Enzyme melibatkan pencampuran limbah buah dengan gula coklat dan air bersih dalam rasio 3:1:10 secara berurutan di dalam satu wadah selanjutnya ditutup rapat Prosesnya sederhana, gunakan gula apa pun kecuali gula putih.
Manfaatkan sisa-sisa dapur seperti kulit apel, kulit jeruk, pucuk nanas, pir, kulit semangka – hindari durian! Kecuali bagian daging tetapi biji dapat dimasukkan jika tidak terlalu besar.
Tuangkan semua bahan ke dalam botol; menggiling limbah adalah pilihan sebelum menambahkan gula dan air.
Simpan di tempat sejuk dan kering di dalam ruangan. Biarkan fermentasi selama tiga bulan; perlu diketahui permulaan proses fermentasi Eco Enzyme biasanya akan mengeluarkan gas/uap secara alamiah. Namun, jika gas tersebut dibiarkan saja tanpa adanya kontrol (membuang gas setiap hari dengan membuang tutup wadah) maka wadah tersebut bisa meledak. Sehingga perlu dihindari penggunaan wadah yang terbuat dari kaca, usahakan menggunakan wadah yang terbuat dari bahan plastik.
Buka setiap hari tutup wadah fermentasi selama dua minggu pertama, kemudian kurang sering. Setelah 3 bulan proses fermentasi Eco Enzyme sudah bisa dipanen.
Ketika usia fermentasi sudah 3 bulan, Eco Enzyme akan berwarna cokelat gelap dengan aroma fermentasi manis-asam yang kuat ini diciptakan melalui fermentasi limbah dapur organik seperti sisa buah dan sayuran, gula coklat.
Selanjutnya Eco Enzyme di saring, agar endapan atau sisa buah dan daun yang terurai terpisah. Sisa ampas dapat digunakan kembali untuk partai baru atau dikeringkan dan dikubur di tanah sebagai pupuk.
• Memanfaatkan Sisa Eco Enzyme
Manfaatkan sepenuhnya sisa eco enzyme dengan: a) Menggunakannya kembali untuk produksi berikutnya dengan menambahkan limbah segar. b) Menggunakannya sebagai pupuk organik padat dengan mengeringkan sisa atau menggilingnya sebelum mengubur di tanah. c) Menggiling sisa ke dalam mangkuk toilet dengan gula coklat untuk membantu pembersihan.