Oleh: KH. Heri Kuswanto, M. Si.
Kagetnews | Indramayu – Dikisahkan, di suatu wilayah Khurasan, seorang ulama besar bidang Tasawuf bernama Hatim bin ibn Yusuf mempunyai kisah unik yang menyentuh.
Beliau lebih dikenal dengan sebutan Hatim al-Asham (Si Tuli), dan telah diakui sebagai salah satu ulama terkemuka di masanya.
Namun, uniknya, ia mendapat julukan “Si Tuli” meski pendengarannya (sebenarnya) normal.
Dalam kitab Nashaihul ‘Ibad karya Syekh Nawawi al-Bantani, Hatim al-Asham dijuluki sebagai (tuli) karena peristiwa unik yang terjadi pada suatu hari.
Ketika itu, seorang perempuan datang menemui Hatim untuk meminta saran mengenai suatu masalah.
Namun, tiba-tiba saja, perempuan itu kentut, yang menyebabkan wajahnya memerah karena malu.
Tak ingin perempuan itu merasa malu, Hatim berpura-pura tuli dan berkata, “Keraskan suaramu!”
Lalu, perempuan itu merasa bingung. Dalam kebingungannya, ia kembali dikejutkan oleh suara keras Hatim.
“Hai, keraskanlah suaramu, karena aku tidak dapat mendengar apa yang kamu ucapkan!” teriak Hatim.
Perempuan itu kemudian menduga bahwa Hatim adalah seorang yang tuli. Ia pun merasa sedikit lega karena suara kentutnya tidak didengar oleh Hatim.
Suasana pun kembali menjadi tenang. Ia kembali mengulangi pertanyaannya.
Hatim al-Asham berpura-pura sebagai seorang yang tuli selama 15 tahun dan wanita tersebut tetap mengira tentang ketuliannya. Berita itupun menyebar luas dan menjadi terkenal di kalangan masyarakat.
____
Heri Lintang Songo
Dosen Institut Ilmu Al Quran, IIQ Annur Yogyakarta, Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam STAIYO Yogyakarta dan A’wan Syuriyah PWNU DIY