Kagetnews | Indramayu – Sub PIN Polio merupakan pekan pemberian imunisasi polio guna mencegah dan memutus rantai virus penyakit polio yang mengakibatkan lumpuh layu pada anak, namun sebaliknya kisah berbeda dengan yang diceritakan oleh orang tua Korban Sunenti dari kecamatan Kroya Kabupaten Indramayu.
Menurut keterangan Sunenti (Ibu kandung Alm), pada awalnya dirinya keluar rumah, ingin bertamu rekannya, lantas saat itu ada seorang bidan, mengajak untuk imunisasi polio anaknya.
“Sudah saya jelaskan kepada Ibu Bidan bahwa saya bukan warga setempat namun bidan tersebut langsung teteskan vaksin polio ke anak saya,” Jelas Sunenti sambil menjelaskan kejadian tersebut pada 31 Mei 2023.
Setelah mendapatkan tetesan vaksin, anak Sunenti menjadi lemas dan mengeluarkan keringat dingin, serta mengalami bintik bintik merah pada kulitnya.
Karena kondisinya sangat mengkhawatirkan Sunenti membawa anaknya ke klinik dan mendatangi Puskesmas Tukdana untuk mendatangi Bidan yang telah memberikan vaksin polio.
Seketika berada di Puskesmas Tukdana, Sunenti tidak menemui Bidan tersebut. Dan disarankan oleh tenaga kesehatan yang berada di lokasi untuk dirujuk ke RSUD Indramayu. Namun ketentuan Tuhan tak dapat dielakkan sang anak meninggalkan dunia pada hari Sabtu 3 Juni 2023.
“Tadinya anak saya sebelumnya sehat dan baik – baik saja namun setelah di imunisasi vaksin jenis tetes, tiba-tiba menjadi lemas, terus habis diminumin susu langsung muntah,” Ungkapnya dengan nada sedih, pada 8 Juni 2023.
Mulyadi selaku Kepala Tata Usaha, mewakil dari Kepala Puskesmas Tukdana menerangkan (9/6) bahwa pada prosedur imunisasi biasanya tenaga kesehatan menanyakan terlebih dahulu keadaan seorang anak, jika keadaannya baik selanjutnya akan dilakukan imunisasi.
“Biasanya sebelum di vaksin ditanya terlebih dahulu, keadaan anak sehat atau tidak, karena vaksin ini paling aman dari berbagai vaksin, dan tidak ada efek samping,” tuturnya.
Mulyadi melanjutkan, vaksin polio itu wajib bagi Balita di Indonesia karena untuk mencegah penyakit kelumpuhan pada anak-anak, sebagaimana surat edaran yang telah diterima Puskesmas Tukdana.
“Ketika dari pihak orang tua balita menolak untuk di vaksin, Kita gak lakukan itu, kalo menolak paling kita minta tanda tangan saja,” ungkap Mulyadi.
“Klo vaksin polio itu bebas, dimana aja dan kapan aja bisa,” tambahnya.
Dia melanjutkan, berdasarkan teknis di lapangan biasanya orang tua bersama balita dikumpulkan di satu tempat yakni posyandu, untuk mempermudah pelaksanaan vaksin polio. Dan ada juga petugas yang melakukan sweeping vaksinasi bersama pemerintahan setempat mendatangi Balita dan orang tuanya.
Selanjutnya Mulyadi menyampaikan bahwa pihak Dinas Kesehatan bertanggung jawab atas kejadian tersebut dan akan melalukan kunjungan silaturahmi serta memberikan dana kompensasi kepada keluarga korban.
“Rencananya saya mau berkunjung kesana (Kediaman keluarga Sunenti) namun dari pihak dinas tidak memperbolehkan, katanya biar pihak dinas kesehatan di bidang program vaksin polio yang akan bertanggung jawab.
Sementara itu, menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu dr. H. Wawan Ridwan, MM
seketika mengetahui kejadian imunisasi yang memakan korban, menyampaikan bahwa yang dimaksud Mulyadi tentang tanggung jawab Dinkes Kabupaten Indramayuvadalah terkait anggaran pembiayaan pengobatan.
Ia melanjutkan, si bayi Karpi ini pada putaran pertama tidak mendapat imunisasi, kemudian pada putaran kedua mulai dua puluh (20) mei baru mendapatkan imunisasi dengan dibawa orang tuanya ke posyandu Desa Tukdana.
“Kalo kita analisa pada kasus ini, anak tersebut tidak sedang dalam keadaan sakit, sehingga petugas kesehatan memberikan vaksin polio,” papar dr. Wawan, pada 13 Juni 2023.
Pada akhir wawancara, dr. Wawan menegaskan bahwa apa yang dilakukan oleh Bidan dari Puskesmas Tukdana sudah sesuai instruksi dari Kementerian Kesehatan RI.
Sementara itu Bidan Julia yang memberikan vaksin polio kepada anak Sunenti, belum memberikan keterangan apapun. Dan menurut dr. Widodo Kepala Puskesmas Tukdana menjelaskan (13/6), untuk klarifikasi Bidan Julia nantinya akan disampaikan serta didampingi oleh pihak Dinkes Kabupaten Indramayu. (UT/Muhamad)