Kagetnews | Indramayu – Acara Unjungan Buyut Banjar yang digelar di Desa Bulak, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Sabtu (18/10), berlangsung meriah dengan berbagai kegiatan budaya dan pertunjukan tradisional.
Namun, kemeriahan acara sempat memanas akibat perseteruan antara Kuncen Anom, tokoh spiritual setempat dengan panitia penyelenggara.
Perseteruan itu bermula ketika Kuncen Anom menyampaikan protes terkait tata kelola acara yang menurutnya kurang menghormati nilai-nilai adat Banjar. Konflik memuncak saat Kuncen menolak sejumlah aturan yang diterapkan panitia, khususnya terkait jadwal ritual dan penempatan sesaji tradisional.
“Saya hanya minta agar adat kami diperlakukan dengan penuh hormat dan tidak diubah-ubah jadi sehingga tidak menghilangkan maknanya,” ujar
Kuncen Anom dengan tegas di hadapan peserta acara.
Sementara itu, panitia mengaku berusaha semaksimal mungkin mengatur acara agar berjalan lancar dan sesuai jadwal yang telah disusun demi kenyamanan semua pihak.
“Kami menghargai masukan Kuncen Anom, tapi juga harus menyesuaikan dengan kebutuhan teknis acara yang dihadiri banyak orang,” jelas Ketua Panitia Hendra Wirawan.
Meski sempat memanas, perdebatan tersebut akhirnya bisa diredam oleh tokoh masyarakat dan aparat desa.
Acara kemudian kembali berlangsung dengan meriah, menampilkan pertunjukan tari Banjar, musik tradisional, serta kuliner khas yang memikat perhatian masyarakat sekitar.
Unjungan Buyut Banjar sendiri merupakan tradisi tahunan yang menjadi ajang pelestarian warisan budaya Banjar di Indramayu, sekaligus mempererat solidaritas komunitas.
Masyarakat berharap perseteruan serupa dapat diminimalisir pada penyelenggaraan berikutnya agar tradisi tetap lestari dalam suasana damai dan penuh kebersamaan.
Pewarta : Uncu
Editor : LS
